Ekonomi Kepri di triwulan III 2019 capai Rp67,13 Triliun
8 November 2019 11:36 WIB
Bongkar muat barang di pelantar II Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) untuk konsumsi rumah tangga masyarakat setempat. Konsumsi rumah tangga jadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Kepri. (ANTARA/Ogen)
Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Perekonomian Kepulauan Riau triwulan III tahun 2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp67,13 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp45,79 triliun. Kepala BPS Kepri, Zulkipli, di Kepri, Jumat, menyatakan pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan III-2019 (y on y) tumbuh sebesar 4,89 persen.
Pertumbuhan pada triwulan ini didorong oleh pertumbuhan kategori Industri pengolahan yang memberikan andil pertumbuhan sebesar 2,73 persen.
"Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga memberikan andil pertumbuhan ekonomi sebesar 2,12 persen dan pengeluaran pembentukan modal tetap bruto mempunyai andil pertumbuhan sebesar 1,28 persen," kata Zulkipli.
Sementara, ekonomi Kepri triwulan III-2019 dibandingkan dengan triwulan II-2019 (q-to-q) tumbuh sebesar 2,26 persen.
Dari sisi produksi, kata Zulkipli, kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 11,98 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, lanjut dia, komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh 0,42 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 0,36 persen.
Baca juga: BI tergetkan pertumbuhan ekonomi Kepri lebihi nasional
Sampai dengan triwulan III 2019, secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh sebesar 4,78 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dalam lingkup regional, PDRB Kepri triwulan III-2019 memberikan kontribusi sebesar 7,70 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera," pungkasnya.
Plt Gubernur Kepri, Isdianto yakin pertumbuhan ekonomi Kepri akan terus meningkat naik. Dengan perkembangan yang terlihat saat ini, masyarakat diajak optimis dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Kepri.
“Kita lihat beberapa tren pertumbuhan menaik, di triwulan ketiga ekonomi kita tumbuh 4,8 persen. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Isdianto.
Isdianto mengaku walau masih dipengaruhi gejolak ekonomi global, namun perlahan tapi pasti angka itu terus meningkat naik. Apalagi sektor pariwisata yang terus menggeliat.
Maka itu, Isdianto mengajak semua menyambut dengan optimisme langkah kemajuan yang dijalani Kepri saat ini. Semua diajaknya optimistis dengan peran dan fungsi masing-masing komponen masyarakat.
Baca juga: Industri manufaktur topang ekonomi Kepri
“Angka pertumbuhan itu memang naik perlahan-lahan. Momentum kenaikan itu yang harus dijaga dan didukung semua pihak,” ujarnya
Dia pun mengimbau masyarakat tetap mewujudkan Kepri dalam kondisi aman nyaman dan kondusif. Dengan begitu, sangat mendukung masuknya banyak investasi ke Kepri.
Pihaknya juga menyelaraskan upaya pertumbuhan ekonomi Kepri dengan Jakarta. Pemerintah pusat, misalnya fokus pada reformasi birokrasi, pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia.
"Kami terus mendorong dan mengawasi organisasi yang mengurus perizinan bekerja dengan cepat sesuai aturan. Hal ini pun didukung perubahan dan inovasi yang sangat cepat," tuturnya.
Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur, lanjut dia, selain menggunakan kucuran APBD, pihaknya juga terus berupaya menarik anggaran pusat. Terutama dalam mendukung pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Kepri.
“Dukungan masyarakat sangat penting. Dengan demikian ekonomi Kepri akan tumbuh semakin tinggi, tetap menjadi andalan ekonomi nasional,” tutur Isdianto.
Baca juga: BI optimistis ekspor Kepri meningkat
Pertumbuhan pada triwulan ini didorong oleh pertumbuhan kategori Industri pengolahan yang memberikan andil pertumbuhan sebesar 2,73 persen.
"Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga memberikan andil pertumbuhan ekonomi sebesar 2,12 persen dan pengeluaran pembentukan modal tetap bruto mempunyai andil pertumbuhan sebesar 1,28 persen," kata Zulkipli.
Sementara, ekonomi Kepri triwulan III-2019 dibandingkan dengan triwulan II-2019 (q-to-q) tumbuh sebesar 2,26 persen.
Dari sisi produksi, kata Zulkipli, kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 11,98 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, lanjut dia, komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh 0,42 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 0,36 persen.
Baca juga: BI tergetkan pertumbuhan ekonomi Kepri lebihi nasional
Sampai dengan triwulan III 2019, secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh sebesar 4,78 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dalam lingkup regional, PDRB Kepri triwulan III-2019 memberikan kontribusi sebesar 7,70 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera," pungkasnya.
Plt Gubernur Kepri, Isdianto yakin pertumbuhan ekonomi Kepri akan terus meningkat naik. Dengan perkembangan yang terlihat saat ini, masyarakat diajak optimis dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Kepri.
“Kita lihat beberapa tren pertumbuhan menaik, di triwulan ketiga ekonomi kita tumbuh 4,8 persen. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Isdianto.
Isdianto mengaku walau masih dipengaruhi gejolak ekonomi global, namun perlahan tapi pasti angka itu terus meningkat naik. Apalagi sektor pariwisata yang terus menggeliat.
Maka itu, Isdianto mengajak semua menyambut dengan optimisme langkah kemajuan yang dijalani Kepri saat ini. Semua diajaknya optimistis dengan peran dan fungsi masing-masing komponen masyarakat.
Baca juga: Industri manufaktur topang ekonomi Kepri
“Angka pertumbuhan itu memang naik perlahan-lahan. Momentum kenaikan itu yang harus dijaga dan didukung semua pihak,” ujarnya
Dia pun mengimbau masyarakat tetap mewujudkan Kepri dalam kondisi aman nyaman dan kondusif. Dengan begitu, sangat mendukung masuknya banyak investasi ke Kepri.
Pihaknya juga menyelaraskan upaya pertumbuhan ekonomi Kepri dengan Jakarta. Pemerintah pusat, misalnya fokus pada reformasi birokrasi, pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia.
"Kami terus mendorong dan mengawasi organisasi yang mengurus perizinan bekerja dengan cepat sesuai aturan. Hal ini pun didukung perubahan dan inovasi yang sangat cepat," tuturnya.
Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur, lanjut dia, selain menggunakan kucuran APBD, pihaknya juga terus berupaya menarik anggaran pusat. Terutama dalam mendukung pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Kepri.
“Dukungan masyarakat sangat penting. Dengan demikian ekonomi Kepri akan tumbuh semakin tinggi, tetap menjadi andalan ekonomi nasional,” tutur Isdianto.
Baca juga: BI optimistis ekspor Kepri meningkat
Pewarta: Ogen
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: