Bavispe, Meksiko (ANTARA) - Kesembilan perempuan dan anak-anak Amerika yang dibunuh di Meksiko utara adalah korban pertikaian wilayah antara Kartel Sinaloa dan geng saingannya, kata beberapa pejabat pada Rabu (6/11).

Mereka diduga telah digunakan sebagai umpan untuk menarik pihak lain ke dalam aksi baku tembak.

Ketiga keluarga tersebut, anggota masyarakat Mormon yang memisahkan diri dan mulai menetap di Meksiko beberapa dasawarsa lalu, disergap saat mereka berkendaraan di sepanjang jalanan tanah di Negara Bagian Sonora.

Peristiwa itu membuat Presiden AS Donald Trump mendesak Meksiko dan AS untuk "melancarkan perang" bersama melawan kartel narkotika.

Baca juga: Sembilan warga AS tewas di Meksiko, Trump ajak perang melawan kartel

Keterangan yang muncul mengenai pembantaian Senin (4/11) pagi menjelaskan kepahlawanan seorang anak lelaki yang selamat dan berjalan kaki sepanjang beberapa kilometer untuk memperoleh bantuan bagi saudaranya. Keterangan juga menjelaskan soal aksi adu tembak sengit di daerah bukit terpencil yang berlangsung selama berjam-jam sampai malam setelah serangan itu.

"Kami secara sengaja dijadikan sasaran, dan digunakan sebagai umpan untuk menarik satu kartel agar berhadapan dengan kartel lain," kata Lafe Langford, sepupu sebagian korban, yang tumbuh-besar di desa Mormon yang sama.

Beberapa penyerang melepaskan tembakan ke arah tiga ibu dan 14 anak kecil yang sedang melakukanperjalanan dari satu desa di Sonora untuk bertemu dengan kerabat mereka di Negara Bagian Chihuahua, yang berdekatan, dan ke Phoenix, Arizona.

Ketika para pembunuh menyerang, keluarga tersebut menyebar di sepanjang 20 kilometer jalan di dekat perbatasan kedua negara bagian, kata pemerintah Meksiko dan keluarga korban.
Bagian dalam sebuah mobil, yang dipenuhi bekas tembakan, milik salah satu keluarga Mormon Meksiko-Amerika yang tewas oleh para penyerang tak dikenal, terlihat di Bavispe, Negara Bagian Sonora, Meksiko, Selasa (5/11/2019). ANTARA/REUTERS/Jose Luis Gonzalez/tm


Saat peluru mulai menerjang mobil pertama, satu Suburban Chevrolet, Christina Marie Langford Johnson keluar mobil dan melambaikan tangannya untuk memperlihatkan mereka bukan anggota geng, kata satu pernyataan keluarga yang didasarkan atas laporan dari anak-anak yang selamat.

Christina ditembak hingga tewas. Bayinya, Faith, selamat dalam serangan tersebut. Faith didudukkan di kursi anak-anak yang tampaknya telah ditempatkan oleh ibunya di lantai sebelum ia keluar.

Peluru juga menghantam Suburban putih kedua, yang membawa Dawna Langford dan sembilan anak kecil, sekitar dua kilometer di belakang, kata pihak berwenang. Dawna dan dua putranya tewas.

Baca juga: Dua bayi ikut tewas dalam serangan di Meksiko

Video Reuters mengenai kendaraan itu memperlihatkan lebih dari selusin lubang peluru di atap dan sisi kendaraan. Di dalamnya, darah berlumuran di sekitar kursi dan mainan anak-anak.

Mobil ketiga, 18 kilometer di belakang, ditembaki dan terbakar hingga hingga menewaskan Rhonita Miller dan empat anaknya.

Beberapa jam sebelumnya, sayap bersenjata Kartel Juarez, yang berpusat di Chihuahua, La Linea, mengirim anggotanya yang bersenjata untuk mempertahankan daerah perbatasan negara bagian tersebut, setelah serangan dilancarkan oleh pesaingnya, Kartel Sinaloa, di sebuah kota kecil yang berdekatan, kata seorang jenderal Meksiko kepada wartawan.

Kartel Sinaloa dan Juarez telah bertahun-tahun terlibat pertikaian mengenai jalur menguntungkan di wilayah perbatasan yang digunakan untuk mengangkut kokaina, heroin dan narkotika lain ke dalam wilayah Amerika Serikat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jasad 43 orang ditemukan di Meksiko utara

Baca juga: Puluhan lebih tengkorak ditemukan di Meksiko

Baca juga: Meksiko akui kecerobohan dalam penangkapan putra gembong narkoba

Bos Mafia Terbunuh Di Meksiko