Batam (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI, Tjahjo Kumolo mengatakan penyaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS) radikal dimulai dari computer assisted test (CAT).

Menteri di Batam, Kepulauan Riau, Kamis, menambahkan pemerintah sudah menyiapkan berbagai pertanyaan yang terkait dengan ancaman bangsa.

"Termasuk masalah ancaman bangsa, yang berkaitan dengan radikalisme, terorisme, narkoba. Itu saya kira ancaman bangsa," ujarnya.

Dalam seleksi CAT, CPNS juga harus menjawab sejumlah pertanyaan terkait wawasan kebangsaan dan Pancasila.

"Ada sekian persen soal-soal tertulis yang disiapkan oleh Kemendikti, perguruan tinggi," tambah dia.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pemerintah tidak membuka formasi CPNS untuk tenaga administrasi pada tahun ini.

"Mohon maaf, tidak menerima tenaga administrasi," kata Tjahjo Kumolo.

Ia mengemukakan saat ini pemerintah sudah mempekerjakan 1,6 juta tenaga administrasi, sehingga tidak membutuhkan tambahan lagi.

Formasi CPNS yang dibuka, lebih untuk tenaga profesional, khususnya untuk kesehatan dan pendidikan.

"Ada yang minta IT dan sebagainya," ujar dia.

Tjahjo mengatakan proses pembukaan CPNS saat ini sudah berjalan dan diumumkan pemerintah