Emas berjangka turun tertekan penguatan dolar AS
3 September 2008 10:42 WIB
Seorang karyawan menempatkan emas batangan dengan kemurnian 99,99 persen di pabrik logam mulia Krastsvetmet, di Krasnoyarsk, Rusia (24/10/2016) (REUTERS/Ilya Naymushin)
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS menguat dan permintaan "safe-haven" untuk logam mulia berkurang.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 11,7 dolar AS atau 0,87 persen, menjadi menetap di 1.328,5 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,36 persen menjadi 90,45 pada pukul 19.30 GMT.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei bertambah 10,1 sen atau 0,62 persen, menjadi menetap di 16,355 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli turun 2,8 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada 915,3 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas turun tertekan penguatan dolar AS
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 11,7 dolar AS atau 0,87 persen, menjadi menetap di 1.328,5 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,36 persen menjadi 90,45 pada pukul 19.30 GMT.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei bertambah 10,1 sen atau 0,62 persen, menjadi menetap di 16,355 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli turun 2,8 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada 915,3 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas turun tertekan penguatan dolar AS
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008
Tags: