Utusan BNPB hadiri Hari Kesadaran Tsunami Dunia di New York
6 November 2019 21:11 WIB
Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Widjaja dalam peringatan Hari Kesadaran Tsunami Dunia di Markas Persatuan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, Selasa (5/11/2019). ANTARA/Dewanto Samodro
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) WIsnu Widjaja menghadiri Hari Kesadaran Tsunami Dunia 2019 yang diadakan di Markas Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (5/11).
Menurut siaran pers dari Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB yang diterima di Jakarta, Rabu, Wisnu menyampaikan paparan berjudul "Prepare to be Safe: Indonesian Way to Deal with Tsunami" yang berisi pengalaman Indonesia dalam menghadapi tsunami yang disebabkan tektonik maupun nontektonik.
Wisnu juga menyampaikan upaya-upaya Indonesia dalam meningkatkan kapasitas untuk menghadapi tsunami, termasuk pemanfaatan data dan teknologi inovasi InaRISK, MHEWS, dan Ekspedisi Tangguh Bencana Tsunami.
Kemudian, pendekatan pengurangan risiko bencana berbasis ekosistem, pembangunan shelter evakuasi vertikal, pemasangan rambu dan papan informasi, serta pendekatan gerakan Sekolah Laut dan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional.
Baca juga: Peringatan "Hari Kesadaran Tsunami Dunia" jadi cara sebar pengetahuan soal tsunami
Baca juga: Duta besar remaja peringati "Hari Kesadaran Tsunami Dunia"
Wisnu hadir mewakili Kepala BNPB Doni Monardo yang diundang Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB sebagai salah satu pembicara pada diskusi panel.
Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB merupakan salah satu penyelenggara kegiatan bersama perwakilan beberapa negara.
Sesi diskusi panel bertujuan mengidentifikasi tantangan dan berbagi pembelajaran dalam pengurangan risiko tsunami, pembangunan rekonstruksi yang tangguh, serta integrasi tsunami dalam strategi pengurangan risiko multiancaman bencana dan sistem peringatan dini.
Baca juga: BNPB: 29 sensor deteksi tsunami tidak berfungsi
Baca juga: Kepala BNPB pastikan tambah pendeteksi tsunami untuk Maluku
Baca juga: Ekspedisi Destana Tsunami BNPB jangkau 512 desa
Menurut siaran pers dari Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB yang diterima di Jakarta, Rabu, Wisnu menyampaikan paparan berjudul "Prepare to be Safe: Indonesian Way to Deal with Tsunami" yang berisi pengalaman Indonesia dalam menghadapi tsunami yang disebabkan tektonik maupun nontektonik.
Wisnu juga menyampaikan upaya-upaya Indonesia dalam meningkatkan kapasitas untuk menghadapi tsunami, termasuk pemanfaatan data dan teknologi inovasi InaRISK, MHEWS, dan Ekspedisi Tangguh Bencana Tsunami.
Kemudian, pendekatan pengurangan risiko bencana berbasis ekosistem, pembangunan shelter evakuasi vertikal, pemasangan rambu dan papan informasi, serta pendekatan gerakan Sekolah Laut dan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional.
Baca juga: Peringatan "Hari Kesadaran Tsunami Dunia" jadi cara sebar pengetahuan soal tsunami
Baca juga: Duta besar remaja peringati "Hari Kesadaran Tsunami Dunia"
Wisnu hadir mewakili Kepala BNPB Doni Monardo yang diundang Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB sebagai salah satu pembicara pada diskusi panel.
Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB merupakan salah satu penyelenggara kegiatan bersama perwakilan beberapa negara.
Sesi diskusi panel bertujuan mengidentifikasi tantangan dan berbagi pembelajaran dalam pengurangan risiko tsunami, pembangunan rekonstruksi yang tangguh, serta integrasi tsunami dalam strategi pengurangan risiko multiancaman bencana dan sistem peringatan dini.
Baca juga: BNPB: 29 sensor deteksi tsunami tidak berfungsi
Baca juga: Kepala BNPB pastikan tambah pendeteksi tsunami untuk Maluku
Baca juga: Ekspedisi Destana Tsunami BNPB jangkau 512 desa
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: