Dedie tinjau lokasi rencana halte ojek online dekat stasiun Bogor
6 November 2019 20:22 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim melakukan kunjungan ke lokasi rencana pembangunan halte ojek online di Jalan Mayor Oking dan Jalan Paledang, di Kota Bogor, Rabu (6/11/2019). (ANTARA/Foto: Riza Harahap)
Bogor (ANTARA) - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim melakukan kunjungan ke Jalan Mayor Oking dan Jalan Paledang di dekat Stasiun Bogor, yang diusulkan oleh pengelola ojek online untuk dibangun halte ojek online.
Pada kunjungan tersebut, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, didampingi oleh Camat Bogor Tengah Agustiansyah, serta perwakilan Dinas Perhubungan Kota Bogor dan Satpol PP Kota Bogor, Rabu sore.
Dua lokasi yang diusulkan oleh pengelola ojek online untuk dibangun halte yakni di Jalan Mayor Oking berada di sisi kanan pintu keluar parkir mobil sedangkan di Jalan Paledang belum dipastikan titiknya karena dinilai belum ada lokasi yang tepat untuk halte ojek online.
Namun pada kunjungan tersebut, Dedie A Rachim sempat menunjuk dua lokasi yakni di sisi kanan jalan di dekat gudang kargo serta di sisi kiri di dekat rumah tua. Di kedua lokasi itu, lahannya tidak terlalu luas, hanya berupa jalur hijau dan halaman rumah.
Sementara itu, Supervisor Gojek wilayah Bogor, Aryo Dwi, mengatakan armada gojek di wilayah Bogor yakni Kota dan Kabupaten Bogor, ada sekitar 28.000 unit, terdiri dari 20.000 motor dan 8.000 mobil.
Baca juga: Pengamat ragukan penyerapan tenaga kerja ojek daring
Baca juga: Pemerintah perlu batasi mobilitas ojek online, ini alasannya
Baca juga: Terminal Kalideres miliki halte "drop-off" ojek daring
Karena itu, kata dia, Gojek bukan hanya mengusulkan pembangunan halte tempat menaikkan dan menurunkan penumpang, tapi juga ingin mencari lahan di sekitar stasiun untuk menjadi shelter yakni lokasi parkir motor. "Kalau ada lokasi shelter, di lokasi itu juga sekaligus tempat menaikkan dan menurunkan penumpang," katanya.
Namun, menurut Aryo, Gojek belum menemukan lahan untuk tempat parkir ojek online. "Kalau ada lahan parkir, maka ojek online tidak akan memenuhi sebagian badan jalan di Jalan Mayor Oking," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rahim, mengatakan, Pemkot Bogor mengarahkan ojek online untuk membuat halte dan shelter agar arus lalu lintas di sekitar stasiun, khususnya di Jalan Mayor Oking dan di Jalan Paledang tidak menjadi padat.
Dengan adanya halte maka menaikkan dan menurunkan penumpang hanya dilakukan di halte, tidak boleh dilakukan di sembarang tempat. "Tadi sudah ditinjau lokasinya, untuk di Jalan Mayor Oking, akan dibangun halte di dekat pintu keluar parkir mobil," katanya.
Pada kunjungan tersebut, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, didampingi oleh Camat Bogor Tengah Agustiansyah, serta perwakilan Dinas Perhubungan Kota Bogor dan Satpol PP Kota Bogor, Rabu sore.
Dua lokasi yang diusulkan oleh pengelola ojek online untuk dibangun halte yakni di Jalan Mayor Oking berada di sisi kanan pintu keluar parkir mobil sedangkan di Jalan Paledang belum dipastikan titiknya karena dinilai belum ada lokasi yang tepat untuk halte ojek online.
Namun pada kunjungan tersebut, Dedie A Rachim sempat menunjuk dua lokasi yakni di sisi kanan jalan di dekat gudang kargo serta di sisi kiri di dekat rumah tua. Di kedua lokasi itu, lahannya tidak terlalu luas, hanya berupa jalur hijau dan halaman rumah.
Sementara itu, Supervisor Gojek wilayah Bogor, Aryo Dwi, mengatakan armada gojek di wilayah Bogor yakni Kota dan Kabupaten Bogor, ada sekitar 28.000 unit, terdiri dari 20.000 motor dan 8.000 mobil.
Baca juga: Pengamat ragukan penyerapan tenaga kerja ojek daring
Baca juga: Pemerintah perlu batasi mobilitas ojek online, ini alasannya
Baca juga: Terminal Kalideres miliki halte "drop-off" ojek daring
Karena itu, kata dia, Gojek bukan hanya mengusulkan pembangunan halte tempat menaikkan dan menurunkan penumpang, tapi juga ingin mencari lahan di sekitar stasiun untuk menjadi shelter yakni lokasi parkir motor. "Kalau ada lokasi shelter, di lokasi itu juga sekaligus tempat menaikkan dan menurunkan penumpang," katanya.
Namun, menurut Aryo, Gojek belum menemukan lahan untuk tempat parkir ojek online. "Kalau ada lahan parkir, maka ojek online tidak akan memenuhi sebagian badan jalan di Jalan Mayor Oking," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rahim, mengatakan, Pemkot Bogor mengarahkan ojek online untuk membuat halte dan shelter agar arus lalu lintas di sekitar stasiun, khususnya di Jalan Mayor Oking dan di Jalan Paledang tidak menjadi padat.
Dengan adanya halte maka menaikkan dan menurunkan penumpang hanya dilakukan di halte, tidak boleh dilakukan di sembarang tempat. "Tadi sudah ditinjau lokasinya, untuk di Jalan Mayor Oking, akan dibangun halte di dekat pintu keluar parkir mobil," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: