Boyolali (ANTARA) - Direktur Utama Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK) Boyolali, Kuat Wiyono menyebutkan total aset bank itu hingga September 2019 mencapai Rp263 miliar.

"Aset BKK Boyolali meningkatt dari tahun ke tahun, dan berbagai indikator lain mengalami pertumbuhan positif," kata Kuat Wiyono di sela acara Gebyar Undian Simpanan BPR BKK Boyolali 2019 di Boyolali, Rabu.

Menurut dia, jika dibanding 2018 pada periode yang sama atau September, aset peningkatan sebesar 125 persen atau dari Rp52 miliar menjadi Rp210 miliar.

"Dana masyarakat (Damas) BPR BKK Boyolali mencapai sebesar Rp136 miliar pada 2018, hingga September 2019 naik menjadi Rp200 miliar," katanya.

Baca juga: OJK dorong penguatan BPR melalui merger

Begitu juga dengan penyaluran kredit, kata dia, dari Rp174 miliar pada 2018 meningkat sebesar Rp39 miliar. Total kredit yang disalurkan hingga September ini, mencapai Rp214 miliar.

"Laba juga meningkat Rp207 juta yakni dari Rp4,1 miliar tahun lalu menjadi Rp4,3 miliar pada tahun ini," katanya.

Dia mengatakan pada kegiatan Gebyar Undian Simpanan 2019 PD BPR BKK Boyolali telah dilakukan pengundian hadiah utama berupa 1 unit mobil, 3 sepeda motor, 4 sepeda listrik, 6 unit TV LED, 18 emas 1 gram, 18 mesin cuci, dan 18 sepeda angin.

"Pengundian simpanan ini, meliputi berbagai jenis tabungan PD BKK Boyolali. Antara lain, Tahara, Tamades, Tamapel, Tab Umroh, Tabaris, Tabungan Kurban, Simpel dan Deposito," katanya.

Baca juga: BPR Bank Sleman salurkan kredit tanpa bunga kepada UKM

Pihaknya berharap dengan kegiatan pengundian hadiah tersebut dapat meningkatkan animo masyarakat untuk menjadi nasabah BPR BKK Boyolali.

"Kami terus gencar untuk menyosialisasikan program-program kemudahan dan hadiah menarik dari PD BPR BKK Boyolali," katanya.

Acara Gebyar Undian Simpanan BPR BKK Boyolali 2019 tersebut juga dihadiri Bupati Boyolali, Seno Samodro, yang ikut memutar undian untuk para nasabah BPR BKK Boyolali 2019.

Bupati Boyolali Seno Samodro meminta masyarakat untuk gemar menabung untuk kebutuhan masa depan dan permodalan usaha.

Baca juga: OJK dorong BPR Syariah berkolaborasi hadapi era industri 4.0