Wamendes PDTT optimistis angka stunting turun 5 persen
6 November 2019 17:28 WIB
Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi melintasi jembatan gantung Cigedang Desa Leuwi Ipuh Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak
Lebak (ANTARA) - Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi optimistis angka stunting atau kekerdilan pada anak di Indonesia lima tahun ke depan menurun hingga 5 persen.
Kita yakin angka stunting itu menurun melalui kerja keras semua pihak, kata Budi Arie Setiada dalam keterangan pers di Lebak, Rabu.
Menurut Budi, lima tahun presiden lalu dilaporkan angka penderita stunting di Indonesia mencapai 37 persen.
Baca juga: Menkes sebut Kementerian PUPR-Kemendagri berperan atasi stunting
Namun, angka stunting itu lima tahun menurun menjadi 27 persen.
Karena itu, diharapkan lima tahun ke depan angka stunting menurun hingga 10 sampai 5 persen.
Menurunnya angka stunting itu diperlukan kerja keras mulai aparatur desa hingga kementerian, tambahnya.
Baca juga: Anak susah makan diberi perhatian khusus agar terhindar stunting
Ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi usulan Menteri Agama Fahrul Rozy yang bagi pasangan suami isteri yang akan menikah harus memiliki sertifikat pengetahuan gizi agar anak mereka tidak mengidap stunting.
Apabila, mereka mengetahui gizi tentu si ibu bisa mengkonsumsi makanan yang bergizi mulai sejak anak dalam kandungan hingga 1.000 hari kehidupan.
Sebab, tingginya angka stunting itu akibat minimnya pengetahuan ibu terhadap makanan bergizi.
"Kita wajib mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan ke depan tidak ditemukan anak-anak balita mengalami kekerdilan," ujarnya.
Baca juga: Menteri Edhy: KKP siap perangi stunting
Kita yakin angka stunting itu menurun melalui kerja keras semua pihak, kata Budi Arie Setiada dalam keterangan pers di Lebak, Rabu.
Menurut Budi, lima tahun presiden lalu dilaporkan angka penderita stunting di Indonesia mencapai 37 persen.
Baca juga: Menkes sebut Kementerian PUPR-Kemendagri berperan atasi stunting
Namun, angka stunting itu lima tahun menurun menjadi 27 persen.
Karena itu, diharapkan lima tahun ke depan angka stunting menurun hingga 10 sampai 5 persen.
Menurunnya angka stunting itu diperlukan kerja keras mulai aparatur desa hingga kementerian, tambahnya.
Baca juga: Anak susah makan diberi perhatian khusus agar terhindar stunting
Ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi usulan Menteri Agama Fahrul Rozy yang bagi pasangan suami isteri yang akan menikah harus memiliki sertifikat pengetahuan gizi agar anak mereka tidak mengidap stunting.
Apabila, mereka mengetahui gizi tentu si ibu bisa mengkonsumsi makanan yang bergizi mulai sejak anak dalam kandungan hingga 1.000 hari kehidupan.
Sebab, tingginya angka stunting itu akibat minimnya pengetahuan ibu terhadap makanan bergizi.
"Kita wajib mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan ke depan tidak ditemukan anak-anak balita mengalami kekerdilan," ujarnya.
Baca juga: Menteri Edhy: KKP siap perangi stunting
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: