Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak para pelaku industri perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit.

"Saya mengajak serius memikirkan untuk menurunkan suku bunga kredit. Masa negara lain sudah turun turun turun, BI rate sudah turun, banknya belum? Saya tunggu," kata Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019 di Jakarta, Rabu.

Bank Indonesia (BI) pada 24 Oktober 2019 menurunkan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5 persen pada Oktober 2019.

Baca juga: Sri Mulyani sebut pemangkasan suku bunga The Fed baik untuk ekonomi RI

"Kalau tepuk tangan berarti setuju, OK saya catat lagi," kata Presiden menanggapi tepuk tangan para peserta acara setelah ia menyampaikan permintaan penurunan suku bungan kredit.

"Bank-bank dan asuransi di negara kita harus bersiap untuk persaingan global yang semakin ketat dan sengit apalagi di era digitalisasi, 'payment system', 'digital system'. Bank dan non-bank harus berkolaborasi jangan kerja sendiri-sendiri. Saya ingat 5 tahun lalu saya perintahkan ke Menteri BUMN 'buat apa Bank Mandiri, BNI, BTN membuat ATM sendiri-sendiri? Investasinya bukannya gede kalau bikin sendiri-sendiri? Buat 1 saja cukup tapi bisa dipakai 4-5 bank, sekarang bikin ATM yang bisa dipakai semua bank, zaman sekarang jangan menghambur-hamburkan investasi," jelas Presiden yang kembali mendapat tepuk tangan para peserta.

"Saya catat lagi, itu Pak Menseneg mencatat terus," sambung Presiden.

Ia juga mengajak pelaku perbankan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator dan pengawas kegiatan jasa keuangan dapat memperkuat kebijakan insentif dan disinsentif.

"Regulasinya sederhana tapi memberikan kebijakan insentif dan disinsentif terkait yang saya sampaikan, kalau bank mau buka cabang di Wamena berikan insentifnya apa. Tepuk tangan kurang kuat, kelihatan kurang serius," ungkap Presiden saat pernyataannya tersebut sepi sambutan.

Dengan dukungan OJK dan perbankan, menurut Presiden, target-target pemerintah dapat lebih cepat tercapai, menghasilkan langkah konkrit dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat.

Baca juga: Gubernur BI beri sinyal kebijakan moneter akomodatif tahun depan