PM Inggris minta Presiden AS cabut tarif wiski Skotlandia
6 November 2019 09:59 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pendapat saat debat mengenai Brexit, saat parlemen bersidang di hari Sabtu untuk pertama kalinya sejak Perang Falklands 1982, di London, Sabtu (19/10/2019). (REUTERS/UK Parliament)
London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, via telepon, meminta Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencabut tarif sejumlah produk termasuk wiski Skotlandia, kata juru bicara Downing Street melalui pernyataan, Selasa.
Menurut pernyataan tersebut, Johnson juga mendesak Trump untuk tidak memberlakukan tarif terhadap ekspor mobil.
Pernyataan Gedung Putih soal panggilan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik pembahasan isu perdagangan antar keduanya.
Baca juga: Uni Eropa siap perundingan dagang dengan Amerika tanpa isu pertanian
"Kedua pemimpin kembali menegaskan lagi komitmen mereka untuk memperkuat Kemitraan Khusus melalui perjanjian perdagangan bebas bilateral yang solid setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa," demikian Gedung putih.
"Presiden juga menekankan perlunya sekutu NATO mendanai pertahanan mereka secara kuat," katanya.
Oktober lalu Amerika Serikat menampar dengan menerapkan tarif 25 persen terhadap wiski Skotlandia dan produk Eropa lainnya sebagai balasan atas subsidi Uni Eropa untuk pesawat berskala besar.
Secara terpisah pemerintahan Trump mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap kendaraan dan suku cadang Uni Eropa. Washington akan memutuskan apakah pihaknya akan memberlakukan pajak tersebut pada 14 November. Tarif itu pernah ditunda hingga enam bulan, dan para pakar perdagangan memperkirakan hal itu dapat terulang kembali.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Inggris "sangat prihatin" Trump akan naikkan tarif impor
Baca juga: Amerika Serikat tambahkan India ke sengketa tarif baja di WTO
Baca juga: Jepang bantah beri terlalu banyak dalam perundingan dagang dengan AS
Menurut pernyataan tersebut, Johnson juga mendesak Trump untuk tidak memberlakukan tarif terhadap ekspor mobil.
Pernyataan Gedung Putih soal panggilan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik pembahasan isu perdagangan antar keduanya.
Baca juga: Uni Eropa siap perundingan dagang dengan Amerika tanpa isu pertanian
"Kedua pemimpin kembali menegaskan lagi komitmen mereka untuk memperkuat Kemitraan Khusus melalui perjanjian perdagangan bebas bilateral yang solid setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa," demikian Gedung putih.
"Presiden juga menekankan perlunya sekutu NATO mendanai pertahanan mereka secara kuat," katanya.
Oktober lalu Amerika Serikat menampar dengan menerapkan tarif 25 persen terhadap wiski Skotlandia dan produk Eropa lainnya sebagai balasan atas subsidi Uni Eropa untuk pesawat berskala besar.
Secara terpisah pemerintahan Trump mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap kendaraan dan suku cadang Uni Eropa. Washington akan memutuskan apakah pihaknya akan memberlakukan pajak tersebut pada 14 November. Tarif itu pernah ditunda hingga enam bulan, dan para pakar perdagangan memperkirakan hal itu dapat terulang kembali.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Inggris "sangat prihatin" Trump akan naikkan tarif impor
Baca juga: Amerika Serikat tambahkan India ke sengketa tarif baja di WTO
Baca juga: Jepang bantah beri terlalu banyak dalam perundingan dagang dengan AS
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: