Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping menyerukan kepada dunia untuk melawan segala bentuk proteksionisme dan unilateralisme.

"Kita perlu bergandengan tangan. Kita perlu merobohkan dinding, bukan membangun dinding. Kita berdiri tegak menentang proteksionisme dan unilateralisme," kata Presiden Xi saat membuka Pameran Impor Internasional China (CIIE) di Shanghai, Selasa.

Baca juga: Kemendag : Partisipasi Indonesia di CIIE perbaiki neraca dagang

Dalam acara itu yang dihadiri sejumlah pejabat dari negara lain, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut B.Panjaitan, Xi mengajak dunia untuk bersama-sama menghapus hambatan-hambatan perdagangan global.

"Semua persoalan harus diatasi dengan semangat kebersamaan dan saling pengertian. Tidak ada satu negara yang bisa menyelesaikan persoalan seorang diri sehingga diperlukan kerja sama," ujar Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (CPC) itu.

Ia berjanji akan terus membuka diri terhadap dunia dengan membuka lebar-lebar pasar dalam negerinya.

Baca juga: Indonesia raih transaksi 4,74 miliar dolar pada pameran di Shanghai

Dengan jumlah penduduk yang mencapai 1,4 miliar jiwa dan masyarakat berpendapatan menengah terbesar di dunia, lanjut Xi, tentu China merupakan pasar yang sangat menggiurkan.

"Apa yang ingin saya katakan hari ini bahwa pasar China yang begitu besar ini sudah selayaknya Anda datangi untuk memberikan tawaran," katanya.

China akan terus menurunkan tarif dan berupaya menyeimbangkan ekspor dan impornya serta perdagangan dan industri, demikian sambutan Xi yang beredar secara luas di media-media resmi China itu.

Baca juga: 36 perusahaan Indonesia berpameran di CIIE Shanghai

CIIE tahun ini merupakan pameran produk-produk impor yang kedua. "Pada penyelenggaraan yang pertama tahun lalu di tempat yang sama, 98 kesepakatan telah dicapai yang terdiri atas 23 sudah komplit pelaksanaannya, 47 telah menunjukkan kemajuan proses, dan 28 sudah siap diimplementasikan," ujar Xi memerinci.

Dalam CIIE kedua di kota termaju di China itu, sejumlah pejabat dan pengusaha dari Indonesia turut hadir.