Solo (ANTARA) - Lapangan Kottabarat yang bakal dijadikan sebagai lapangan pendukung untuk latihan tim peserta Piala Dunia U-20 pada 2021 harus dirombak total untuk standar internasional, kata mantan pemain Tim Galatama Arseto Sri Widadi.

"Lapangan Kottabarat Solo yang bakal digunakan untuk pendukung latihan tim peserta piala dunia memang harus dirombak sekitar 75 persen dengan standar internasional, terutama rumput, dan lebar lapangan diperluas, ruang ganti pemain, dan toilet," kata Sri Widadi, di Solo, Selasa.

Menurut Sri Widadi Lapangan Kottabarat Solo sebagai pendukung untuk latihan tim peserta Piala Dunia U-20 pada 2021 masih banyak sekali yang harus dibenahi terutama kualitas rumputnya yang belum memenuhi standar FIFA.

Baca juga: Solo bergerak benahi lapangan pendukung Piala Dunia U-20

Selain itu, kata Sri Widadi yang juga berpengalaman ikut Timnas pelajar U-17 di luar negeri pada 1985, soal ruang ganti pemain yang harus memenuhi standar internasional.

"Fasilitas pendukung lainnya di lapangan harus bersih, sehingga tim peserta Piala Dunia U-20 akan terasa nyaman dalam latihan atau mencoba lapangan," kata Sri Widadi..

Menurut dia, masyarakat Solo harus bangga karena Stadion Manahan menjadi salah satu dari 10 venue yang dipilih oleh tuan rumah Indonesia. Kesempatan ini, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menyambut tim peserta Piala Dunia.

"Semua masyarakat Solo harus mendukung karena hal ini, membawa nama harum Bangsa Indonesia sebagai tuan rumah," kata Sri Widadi mantan pemain sayap kiri Arseto Solo.

Menurut dia, rumput lapangan Kottabarat sudah tidak layak lagi untuk tim-tim sekelas dunia meski kelompok junior.

Baca juga: Pemerintah segera bentuk panitia Piala Dunia U-20

Penyempurnaan Lapangan Kottabarat yang akan dijadikan latihan tim peserta Piala Dunia U-20, kata dia, antara lain soal kebersihan lapangan harus perhatian, ruang ganti tidak ada, dan standar lapangan perlu diperluas.

Menurut Pengelola Lapangan Kottabarat Dispora Kota Surakarta Mardi Harjanto Lapangan Kottabarat ini, memang salah satu lapangan pendukung yang sebelumnya ikut ditinjau oleh delagasi dari FIFA dan Sekjen PSSI.

"Lapangan pendukung ini, yang diutamakan kondisi lapangan, ruang ganti pemain, dan toilet. Tambahannya, soal kebersihan lingkungan juga harus diperhatikan," katanya.

Selain Stadion Manahan Solo yang ditunjuk sebagai venue utama untuk pertandingan, Pemerintah Kota Surakarta, juga menyiakan lima lapangan yang disediakan pendukung untuk latihan tim peserta Piala Dunia U-20, yakni Stadion Sriwedari, Lapangan Kottabarat, Lapangan UNS, Banyuanyar, dan Karangasem.

Baca juga: Menpora-PSSI bertemu bahas Piala Dunia U-20 dan Inpres Persepakbolaan