BMKG imbau nelayan hindari aktivitas di perairan gelombang tinggi
5 November 2019 17:51 WIB
Dokumentasi - Nelayan tradisional melewati gelombang laut perairan Selat Malaka kawasan Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (19/1/2019). (ANTARA/Rahmad)
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat terutama nelayan untuk menghindari aktivitas di sejumlah perairan yang diprediksi mengalami gelombang tinggi hingga tujuh hari ke depan.
"Beberapa perairan diprediksi gelombang tinggi, bahkan mencapai ketinggian 2,5 hingga 4 meter," kata Kasubid Analisis Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Perairan dengan gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter selama tujuh hari ke depan tersebut di antaranya Samudera Hindia Selatan, Banten, Jawa Timur, Samudera Pasifik Utara, Papua Barat hingga Papua.
Baca juga: Gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia diwaspadai
Ia mengatakan ketinggian gelombang di beberapa wilayah lautan tersebut penting untuk diwaspadai sebab kondisinya cukup berbahaya terutama bagi aktivitas nelayan.
"Apalagi bagi nelayan dengan perahu dan kapal kecil," ujar dia.
Selain itu, berdasarkan laman resmi BMKG, gelombang tinggi kisaran 1,25 hingga 2,5 meter (Moderate Sea) juga diprediksi terjadi di beberapa titik di antaranya Selat Malaka bagian Utara, perairan Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai.
Kemudian, di perairan Padang bagian selatan, perairan Enggano Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda, perairan selatan Banten hingga Pulau Sumba.
Selain itu, gelombang dengan ketinggian yang sama juga diprediksi terjadi di Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Selat Sumba, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, Samudera Hindia Selatan Bali, NTT dan sejumlah perairan lainnya.
Secara umum, Adi menjelaskan tinggi rendahnya gelombang pada prediksi BMKG sebenarnya lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan kecepatan angin.
"Prediksi ini dengan melihat kecepatan angin di sejumlah perairan jadi diharapkan masyarakat tentu tetap waspada dan kalau perlu hindari aktivitas nelayan di perairan-perairan yang diprediksi gelombangnya tinggi," kata dia.
Baca juga: Masyarakat diperingatkan waspadai gelombang tinggi di laut Arafura
"Beberapa perairan diprediksi gelombang tinggi, bahkan mencapai ketinggian 2,5 hingga 4 meter," kata Kasubid Analisis Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Perairan dengan gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter selama tujuh hari ke depan tersebut di antaranya Samudera Hindia Selatan, Banten, Jawa Timur, Samudera Pasifik Utara, Papua Barat hingga Papua.
Baca juga: Gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia diwaspadai
Ia mengatakan ketinggian gelombang di beberapa wilayah lautan tersebut penting untuk diwaspadai sebab kondisinya cukup berbahaya terutama bagi aktivitas nelayan.
"Apalagi bagi nelayan dengan perahu dan kapal kecil," ujar dia.
Selain itu, berdasarkan laman resmi BMKG, gelombang tinggi kisaran 1,25 hingga 2,5 meter (Moderate Sea) juga diprediksi terjadi di beberapa titik di antaranya Selat Malaka bagian Utara, perairan Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai.
Kemudian, di perairan Padang bagian selatan, perairan Enggano Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda, perairan selatan Banten hingga Pulau Sumba.
Selain itu, gelombang dengan ketinggian yang sama juga diprediksi terjadi di Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Selat Sumba, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, Samudera Hindia Selatan Bali, NTT dan sejumlah perairan lainnya.
Secara umum, Adi menjelaskan tinggi rendahnya gelombang pada prediksi BMKG sebenarnya lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan kecepatan angin.
"Prediksi ini dengan melihat kecepatan angin di sejumlah perairan jadi diharapkan masyarakat tentu tetap waspada dan kalau perlu hindari aktivitas nelayan di perairan-perairan yang diprediksi gelombangnya tinggi," kata dia.
Baca juga: Masyarakat diperingatkan waspadai gelombang tinggi di laut Arafura
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: