Presiden Jokowi tegaskan RI siap berkontribusi mewujudkan SDGs
4 November 2019 16:10 WIB
Presiden Jokowi berbicara pada sesi Special Lunch On Sustainable Development yang berlangsung di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Senin (4/11/2019). ANTARA/Biro Pers Media dan Informasi Serpres RI/am.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia siap berkontribusi untuk ASEAN agar pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terwujud karena Indonesia bekerja bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga siap berkontribusi untuk ASEAN.
“Sesuai amanat konstitusi, Indonesia siap berkontribusi,” ujar Presiden Jokowi di Bangkok, Thailand, seperti disampaikan Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Presiden Jokowi, meski Indonesia berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga menjadi satu digit dari 10,96 persen pada tahun 2014 menjadi 9,66 persen pada tahun 2018 dan pencapaian pertama dalam sejarah, tidak lantas membuat pemerintah berpuas diri.
Presiden Jokowi menyampaikan hal itu ketika berbicara pada sesi Special Lunch On Sustainable Development yang berlangsung di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Senin.
“Kami tidak berpuas diri. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan waktu kita sangat pendek. Kita hanya memiliki 11 tahun lagi untuk mencapai target SDGs (Sustainable Development Goals),” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Migrant Care berharap Presiden bahas komitmen SDG's di G20
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara konsisten di atas lima persen setiap tahun, sejak tahun 2014-2018.
“Pengangguran, khususnya pengangguran perempuan, akses pendidikan terus ditingkatkan” kata Presiden.
“Di ASEAN, kita harus mendorong percepatan pencapaian beberapa target SDGs seperti kesehatan, lingkungan hidup dan kesetaraan gender,” tutur Kepala Negara.
Oleh karena itu menurut Presiden Jokowi, kemitraan global harus dipertebal karena salah satu sektor prioritasnya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific adalah pencapaian SDGs.
“Negara di Kawasan Indo-Pasifik dapat menggunakan platform Outlook ini untuk mempertebal kerja sama,” kata Presiden.
Baca juga: Galang pendanaan infrastruktur, Kemenkeu luncurkan SDG Indonesia One
“Sesuai amanat konstitusi, Indonesia siap berkontribusi,” ujar Presiden Jokowi di Bangkok, Thailand, seperti disampaikan Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Presiden Jokowi, meski Indonesia berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga menjadi satu digit dari 10,96 persen pada tahun 2014 menjadi 9,66 persen pada tahun 2018 dan pencapaian pertama dalam sejarah, tidak lantas membuat pemerintah berpuas diri.
Presiden Jokowi menyampaikan hal itu ketika berbicara pada sesi Special Lunch On Sustainable Development yang berlangsung di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Senin.
“Kami tidak berpuas diri. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan waktu kita sangat pendek. Kita hanya memiliki 11 tahun lagi untuk mencapai target SDGs (Sustainable Development Goals),” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Migrant Care berharap Presiden bahas komitmen SDG's di G20
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara konsisten di atas lima persen setiap tahun, sejak tahun 2014-2018.
“Pengangguran, khususnya pengangguran perempuan, akses pendidikan terus ditingkatkan” kata Presiden.
“Di ASEAN, kita harus mendorong percepatan pencapaian beberapa target SDGs seperti kesehatan, lingkungan hidup dan kesetaraan gender,” tutur Kepala Negara.
Oleh karena itu menurut Presiden Jokowi, kemitraan global harus dipertebal karena salah satu sektor prioritasnya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific adalah pencapaian SDGs.
“Negara di Kawasan Indo-Pasifik dapat menggunakan platform Outlook ini untuk mempertebal kerja sama,” kata Presiden.
Baca juga: Galang pendanaan infrastruktur, Kemenkeu luncurkan SDG Indonesia One
Pewarta: Agus Salim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: