Jakarta (ANTARA) - Pebalap Mercedes Lewis Hamilton tak jemawa tapi justru mengaku semakin rendah hati setelah meraih gelar juara dunia ke-6 di Sirkuit Americas, Austin, Texas, Amerika Serikat, Minggu.

Dengan enam gelar juara dunia di tangan, Pebalap asal Britania itu kini menjadi pebalap Formula 1 tersukses kedua setelah Michael Schumacher yang memegang rekor gelar juara terbanyak yaitu tujuh kali.

"Saat ini sulit memahami apa yang aku rasakan," kata Hamilton usai finis runner-up di Grand Prix AS seperti dikutip Reuters.

"Langit kesembilan bahkan tak setinggi apa yang kurasakan, lebih dari itu," kata pebalap berusia 34 tahun itu.

Baca juga: Hamilton raih gelar juara dunia keenam meski Bottas juara di Austin

Baca juga:Peduli dengan lingkungan, Hamilton bertekad kurangi jejak karbon

Balapan seri ke-18 itu dimenangi oleh rekan satu timnya, Valtteri Bottas dari pole position. Namun pebalap asal Finlandia itu tak mampu lagi mengejar perolehan poin Hamilton dengan dua seri tersisa musim ini.

"Balapan yang sangat sulit hari ini," kata Hamilton yang mengawali lomba dari P5.

"Kemarin hari yang sangat berat bagi kami, Valtteri melakukan tugasnya dengan fantastis, jadi selamat untuknya. Hari ini aku hanya ingin pulih dan membawa finis 1-2 untuk tim.

"Aku berusaha sekeras mungkin, berharap mungkin bisa untuk menang hari ini tapi sayangnya banku tak mampu," kata Hamilton yang menjalani balapan dengan satu strategi pitstop itu.

Baca juga: Ucapan selamat mengalir kepada Hamilton setelah gelar juara dunia ke-6

Kesuksesan Hamilton disaksikan langsung oleh sang ayah, ibu, orang tua angkat serta paman dan bibinya yang terbang langsung dari Trinidad.

"Ini benar-benar kesenangan yang murni. Aku merasa rendah hati dari pada sebelumnya... melihat senyum ayahku menjelaskan semuanya. Dia mendukungku dari hari pertama, juga Linda (ibu angkat), serta ibuku."

Gelar keenam itu membuat Hamilton menduduki peringkat dua pebalap tersukses setelah juara dunia tujuh kali Michael Schumacher dan melewati rekor juara dunia lima kali Juan Manuel Fangio asal Argentina.

"Merupakan suatu kehormatan berada di sini bersama orang-orang hebat itu," kata dia.

Baca juga: Formula 1 perkenalkan peraturan dan desain mobil musim 2021

Baca juga: Para pebalap komentari desain mobil F1 2021