Jakarta (ANTARA) - Warga RW12 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, menjalin kesepakatan dengan kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk menyelesaikan polemik genangan air imbas pengerjaan proyek.

"Dari hasil pertemuan warga dengan PT Wika (kontraktor Kereta cepat Jakarta-Bandung) pada Sabtu (2/11), sedang diupayakan pemulihan infrastruktur penanggulangan banjir," kata Camat Makasar, Kamal Alatas, di Jakarta, Minggu.

PT Wika akan membuat kembali pintu air di tiga titik atau lebih seperti yang terdahulu sudah ada, sebagai saluran pembuangan air untuk antisipasi genangan.

Baca juga: Hujan lebat rendam rumah warga Cipinang Melayu
Menurut Kamal, kontraktor sudah melakukan normalisasi saluran air menuju Kali Sunter dari sejumlah puing ataupun material proyek yang selama ini menyumbat aliran.

PT Wika langsung membongkar tanggul urukan tanah di saluran air warga menuju Kali Sunter yang selama ini membendung arus air sehingga meluap ke rumah warga.

"Saat ini saluran warga sudah bisa langsung menuju Kali Sunter, untuk pintu airnya masih menunggu pembuatan jalurnya terlebih dahulu," katanya.

Baca juga: Anies inspeksi persiapan musim hujan di Cipinang Melayu
Kamal mengatakan saluran air di RW12 Cipinang Melayu selama ini menghalangi jalur Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, sehingga dilakukan relokasi saluran.

Akibat situasi itu rumah warga di RT07, RT08, RT09, dan RT11 terendam air hujan dengan ketinggian bervariasi antara 20-50 sentimeter pada Jumat (1/11) malam.

Warga RT08 RW12 Cipinang Melayu Budiono mengatakan banjir saat itu adalah yang kali pertama dirasakan warga sejak 2007.

Baca juga: 50 warga Cipinang Melayu mengungsi dari banjir satu meter
"Dulu memang di sini langganan banjir, tapi semenjak ada pembangunan kanal sudah enggak pernah. Kemarin itu banjir lagi karena ada sumbatan saluran," katanya.