Jakarta (ANTARA) - Pelatih Bhayangkara FC Paul Munster mengakui anak-anak asuhnya tampil dengan permainan yang buruk sehingga ditahan 2-2 oleh Semen Padang pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu malam.

"Secara keseluruhan ini adalah penampilan yang buruk, baik secara individu atau secara tim," ujar Munster seusai laga.

Munster mengatakan Bhayangkara memiliki tiga peluang yang seharusnya bisa menjadi gol pada babak pertama, namun penyelesaian akhir yang buruk membuat semuanya sia-sia.

Pada 10 menit awal Bruno Matos, Lee Yun Jun, dan Herman Dzumafo memiliki peluang untuk mencetak gol. Akan tetapi, semuanya tidak bisa mengonversi jadi gol.

"Di sepuluh menit awal harusnya cetak tiga gol, dan kita bisa mengakhiri babak pertama dengan banyak gol, tapi nyatanya kita tidak mencetak gol," kata dia.

Ia juga menyoroti turunnya konsentrasi para pemain. Dua gol Semen Padang murni dari kesalahan dan kekalahan pemain bertahan Bhayangkara ketika berduel dengan penyerang Semen Padang saat posisi sepakan sudut.

"Jadi (pemain) belum kuat saat duel ketika crossing, itu harus diperbaiki lagi untuk ke depannya karena saya datang di tengah musim dan harus memaksimalkan pemain yang ada hingga akhir musim," kata dia.

Dengan hasil imbang ini membuat Bhayangkara FC naik satu tingkat ke posisi 10 menggeser Persebaya dengan mengumpulkan poin 32 dari 26 pertandingan yang telah dijalani.

Baca juga: Bhayangkara gagal tinggalkan peringkat kesepuluh

Baca juga: Semen Padang tanpa pemain bintang hadapi Bhayangkara FC