Bengkulu (ANTARA) - Tim Sepakbola Sumatera Utara dipastikan lolos ke PON 2020 Papua, setelah mengatasi Sumatera Utara 3-1 pada laga play-off antar runner-up grup babak penyisihan Porwil X Bengkulu yang berlangsung 30 Oktober hingga 9 November 2019.

Dalam duel yang juga memperebutkan medali perunggu Porwil X di Stadion Mini Padang Panjang, Kecamatan Manna, Bengkulu Selatan, Sabtu sore, Sumut tampil dominan dan tidak lagi mengalami kesulitan mencetak gol.

Gol penalti Muhammad Ridho menit sembilan membuka keunggulan tim asuhan Ansyari Lubis, menyusul pelanggaran bek lawan di jantung pertahanan Sumbar.

Baca juga: Pra PON Sumbar matangkan persiapan jelang Porwil di Bengkulu

Kedua tim silih berganti menyerang, namun tidak ada lagi gol yang tercipta sampai berakhirnya babak pertama.

Di awal babak kedua Ansyari Lubis melakukan dua pergantian pemain untuk memperkuat pertahanan Sumut. Gelandang Kardinata Tarigan dan bek Kevin Armedyan Nur Erwihas masuk menggantikan penyerang Dedi Rahmad Zebua dan gelandang M Tio Aditya.

Sumut lebih mengandalkan serangan balik dan justru membuahkan hasil menit 67. Striker Abdi Darma Pohan mencetak gol kedua Sumut dengan sundulannya.

Tiga menit kemudian, Sumbar menghidupkan lagi harapannya dengan gol penalti Wahyu Ramadhan, setelah terjadinya pelanggaran di kotak 12 pas Sumut.

Ansyari kembali melakukan pergantian jitu menit 76 dengan menarik keluar sayap kanan Rama Setiawan untuk digantikan dengan Aldo Febri Akbar. Enam menit berselang, Aldo mencetak gol ketiga Sumut sekaligus memupus harapan Sumbar.

Baca juga: PSSI targetkan sepak bola Pra-PON mulai November 2019

"Bisa juga dibilang ini menang meyakinkan. Pemain tampil lepas, tenang dan tidak mau terpancing, meski beberapa kali mendapat provokasi," jelas Ansyari.

"Mereka kali ini benar-benar mengikuti instruksi pelatih," tambah mantan gelandang Timnas Indonesia, PSMS Medan dan PSDS Deliserdang tersebut.

Menurut Dr Arifin Saleh Siregar, Satgas Wasping Cabor Sepakbola KONI Sumut, permainan Abdi Pohan dan kawan-kawan sudah bagus dan solid, sehingga hanya tinggal penajaman saja untuk menuju PON 2020 Papua.

"Mereka sebelumnya kurang produktif mungkin juga karena faktor lapangan yang sangat buruk," tutur Arifin.