Cianjur (ANTARA) - Tiga orang pasien Orang Dengan gangguan Jiwa (ODGJ) gelandangan di panti Aura Welas Asih Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia karena sakit, dua diantaranya pasien kiriman dari Cianjur.

"Ketiga pasien ODGJ yang dirawat di panti tersebut meninggal Jumat (1/11) dengan rentan waktu yang berdekatan, dua diantaranya kiriman dari Cianjur," kata Pengelola Panti Aura Welas Asih, Deni pada wartawan Sabtu.

ODGJ yang pertama kali diketahui meninggal atas nama Bonang (45) yang sebelumnya diduga mengalami stroke meninggal pada pagi hari. Selang dua jam ODGJ yang dinamai Denok (30) kiriman dari Cianjur, meninggal dunia.

"Sehari sebelum meninggal, Denok mengalami demam tinggi dan rencananya akan dibawa ke dokter untuk diperiksa, namun takdir berkata lain, Denok sudah menjalani perawatan sejak bulan Juli," katanya.

Baca juga: ODGJ pasung masih banyak ditemukan di Cianjur
Baca juga: KSJ bebaskan dua orang ODGJ pasung


Selang beberapa jam setelah Denok dimakamkan, ODGJ atas nama Iwan (17) yang juga kiriman dari Cianjur tahun lalu, meninggal dunia. Sebelum masuk ke panti, Iwan sempat menjalani perawatan di RSUD Cianjur karena menjadi korban tabrak lari.

"Selama berada di panti Iwan sering sakit-sakitan, sambil menjalani perawatan kejiwaan, kami juga memberikan pengobatan untuk cedera tubuhnya," katanya.

Kedua ODGJ dari Cianjur dan satu pasien lainnya yang meninggal dunia itu, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang tidak jauh dari panti karena hingga saat ini, pihak panti tidak menemukan alamat keluarganya.

Sementara Wakil Ketua Forum Cianjur Sehat, Yusuf Nugraha, mengatakan ODGJ atas nama Denok merupakan hasil evakuasi relawan kejiwaan pada bulan Juli dari Kecamatan Cilaku.

Denok sudah memiliki riwayat penyakit sejak awal evakuasi, tubuhnya yang obesitas membuat Denok mengidap sejumlah penyakit diantaranya penyakit jantung.

"Kami mendapat laporan selama di panti, Denok sering mengalami demam dan sakit lainnya. Penyebab kematiannya diduga karena penyakit jantung yang memang sudah diidap sejak lama," katanya.

Baca juga: RSJ Jabar ungkap kasus anak ODGJ akibat penggunaan gawai berlebih
Baca juga: Dinsos Trenggalek evakuasi korban pasung ke-150
Baca juga: Kemenkes targetkan kurangi ODGJ telantar