KLB PSSI
Iwan Bule bersitegang dengan Vijaya Fitriyasa sebelum KLB PSSI
2 November 2019 09:58 WIB
Sebanyak sembilan calon ketua umum PSSI periode 2019-2023 yaitu Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa, Fary Djemy Francis, Yesayas Oktavianus (duduk dari kiri ke kanan), Rahim Soekasah, Aven Hinelo, Arif Wicaksono, Benny Erwin (berdiri dari kiri ke kanan), mengeluarkan deklarasi berjudul ‘PSSI Baru Menuju Perubahan’ yang berisi kritik dan kekecewaan mereka terkait kongres pemilihan PSSI di Jakarta, Jumat (1/11/2019). (Michael Siahaan)
Jakarta (ANTARA) - Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, biasa disapa Iwan Bule, bersitegang dengan Vijaya Fitriyasa sebelum kongres luar biasa PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu pagi.
Kedua calon ketua umum PSSI 2019-2023 tersebut berselisih di depan para pewarta dalam sesi wawancara cegat (door stop) Iwan Bule.
Ketika Iwan sedang diwawancara, Vijaya tiba-tiba datang dan menyela pembicaraan. Dia berusaha mengklarifikasi persoalan hukumnya yang berkaitan dengan Iwan Bule.
"Nah, mumpung ada wartawan ini. Saya mau..," ujar Vijaya.
"Sebentar saya mau bicara dahulu," kata Iwan memotong kalimat Vijaya.
"Gak. Begini, Pak," jawab Vijaya lagi.
Iwan Bule pun menanggapinya dengan nada yang agak tinggi.
"Saya mau berbicara dahulu. Kamu menyela-nyela saja," kata Iwan.
Ajudan Iwan Bule pun segera membentuk barikade dan menghalangi Vijaya.
Vijaya Fitriyasa sendiri dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan oleh seseorang bernama Rahmad Sukendar pada Jumat (1/11) dengan nomor laporan LP/1268/K/XI/2019/SPKT/Res Tangsel dengan dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik terharap Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, yang juga salah satu calon ketua umum PSSI 2019-2023.
Laporan tersebut diyakini berpangkal dari ucapan Vijaya di acara gelar wicara ‘Mata Najwa’ yang tayang di stasiun televisi pada Rabu (31/10).
Dalam acara itu, Vijaya menuding Mochamad Iriawan, yang biasa disapa Iwan Bule, bernegosiasi dengan kartel di PSSI untuk memenangkan persaingan menjadi ketua umum PSSI.
“Yang saya sayangkan, Pak Iwan Bule sebagai jenderal polisi bintang tiga harusnya menggunakan momen untuk perbaiki PSSI dan memberantas kartel. Bukan kemudian bernegosiasi dengan kartel supaya terpilih kemudian akhirnya, ya, ‘udah kita atur aja bagaimana bagusnya’. Tidak boleh begini,” kata pemilik 70 persen saham Persis Solo itu dalam Mata Najwa.
Baca juga: Bernhard Limbong mundur dari pencalonan ketua umum PSSI
Baca juga: Calon ketum PSSI Vijaya Fitriyasa siap jalani proses hukum
Kedua calon ketua umum PSSI 2019-2023 tersebut berselisih di depan para pewarta dalam sesi wawancara cegat (door stop) Iwan Bule.
Ketika Iwan sedang diwawancara, Vijaya tiba-tiba datang dan menyela pembicaraan. Dia berusaha mengklarifikasi persoalan hukumnya yang berkaitan dengan Iwan Bule.
"Nah, mumpung ada wartawan ini. Saya mau..," ujar Vijaya.
"Sebentar saya mau bicara dahulu," kata Iwan memotong kalimat Vijaya.
"Gak. Begini, Pak," jawab Vijaya lagi.
Iwan Bule pun menanggapinya dengan nada yang agak tinggi.
"Saya mau berbicara dahulu. Kamu menyela-nyela saja," kata Iwan.
Ajudan Iwan Bule pun segera membentuk barikade dan menghalangi Vijaya.
Vijaya Fitriyasa sendiri dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan oleh seseorang bernama Rahmad Sukendar pada Jumat (1/11) dengan nomor laporan LP/1268/K/XI/2019/SPKT/Res Tangsel dengan dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik terharap Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, yang juga salah satu calon ketua umum PSSI 2019-2023.
Laporan tersebut diyakini berpangkal dari ucapan Vijaya di acara gelar wicara ‘Mata Najwa’ yang tayang di stasiun televisi pada Rabu (31/10).
Dalam acara itu, Vijaya menuding Mochamad Iriawan, yang biasa disapa Iwan Bule, bernegosiasi dengan kartel di PSSI untuk memenangkan persaingan menjadi ketua umum PSSI.
“Yang saya sayangkan, Pak Iwan Bule sebagai jenderal polisi bintang tiga harusnya menggunakan momen untuk perbaiki PSSI dan memberantas kartel. Bukan kemudian bernegosiasi dengan kartel supaya terpilih kemudian akhirnya, ya, ‘udah kita atur aja bagaimana bagusnya’. Tidak boleh begini,” kata pemilik 70 persen saham Persis Solo itu dalam Mata Najwa.
Baca juga: Bernhard Limbong mundur dari pencalonan ketua umum PSSI
Baca juga: Calon ketum PSSI Vijaya Fitriyasa siap jalani proses hukum
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: