New York (ANTARA) - Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena pasar terus mencerna penurunan suku bunga ketiga tahun ini oleh Federal Reserve AS dan investor mempertimbangkan pidato terbaru oleh Wakil Ketua Fed Richard Clarida.

Clarida mengatakan pada Jumat (1/11/2019) bahwa keputusan terbaru bank sentral untuk memangkas suku bunga akan "terus memberikan dukungan signifikan bagi perekonomian."

Awal pekan ini, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) telah memutuskan untuk menurunkan kisaran target untuk suku bunga dana federal sebesar 25 basis poin ke kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen.

Baca juga: Dolar AS jatuh di tengah kenaikan euro

Clarida mengatakan meskipun ekspektasi dasar untuk ekonomi Amerika Serikat menguntungkan, ada beberapa risiko penurunan yang jelas untuk prospek ini.

Perlambatan pertumbuhan global dan meningkatnya ketidakpastian tentang prospek kebijakan perdagangan global tampaknya menjadi hambatan bagi aktivitas manufaktur dan pengeluaran investasi di Amerika Serikat dan luar negeri. Sumber ketidakpastian lainnya dalam ekonomi global adalah Brexit, katanya.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,11 persen menjadi 97,2453 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1161 dolar AS dari 1,1145 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2935 dolar AS dari 1,2938 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,6907 dolar AS dari 0,6886 dolar AS.

Dolar AS dibeli 108,25 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,98 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9856 franc Swiss dari 0,9869 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3146 dolar Kanada dari 1,3163 dolar Kanada.

Baca juga: Dolar AS melemah tertekan penurunan suku bunga Fed