Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, kini sedang menyelidiki penyebab ambruknya satu unit jembatan rangka baja di kawasan Desa Sawang Teubee yang menghubungkan antara Kecamatan Pante Ceureumen-Kaway XVI, kabupaten setempat pada Kamis (31/10) lalu.

Sebelumnya, jembatan ini ambruk setelah diterjang banjir akibat meluapnya daerah aliran sungai (DAS) di daerah itu, akibat guyuran hujan yang melanda sebagian besar wilayah Aceh sejak satu bulan terakhir.

"Saya sudah perintahkan tim teknis untuk memastikan penyebab ambruknya jembatan rangka baja ini," kata Bupati Aceh Barat, H Ramli MS di Meulaboh, Jumat.

Baca juga: Di Aceh Barat, banjir putuskan satu jembatan rangka baja

Menurutnya, penyelidikan secara teknis tersebut sangat dibutuhkan karena hasil tersebut nantinya dapat menjadi dasar hukum pemerintah daerah, apakah pembangunan jembatan ini dapat dilanjutkan di lokasi semula atau harus dipindahkan ke lokasi lain.

Selain itu, pemeriksaan secara teknis juga dimaksudkan agar masyarakat menjadi tahu penyebab pasti ambruknya jembatan tersebut.

"Nanti kalau memang karena unsur bencana alam, kita akan melihat rekomendasi tim teknis. Begitu juga apabila, misalnya, diduga akibat unsur kesengajaan, maka hal ini akan menjadi wewenang aparat kepolisian untuk menyelidikinya," ujar Ramli MS menambahkan.

Baca juga: Aceh Barat kembali dilanda longsor yang menimbun jalan lintas

Ia juga mengaku sedih dan prihatin akibat ambruknya jembatan rangka baja tersebut, karena hal itu menyebabkan pemerintah daerah harus mengucurkan anggaran yang lebih besar untuk membangun jembatan.

Bila selama ini anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan yang pernah rusak ini sekitar Rp20 miliar, maka dana yang diperlukan untuk membangun satu unit jembatan baru, anggaran yang diperlukan mencapai Rp40 miliar atau dua kali lipat dari anggaran sebelumnya, tutur Ramli MS.

Baca juga: Banjir rendam ratusan rumah di Aceh Barat