Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan optimistis partisipasi Indonesia dalam ajang China International Import Expo (CIIE) dapat memperbaiki kinerja neraca perdagangan Indonesia tahun ini.

"Ini kesempatan buat kita untuk memperbaiki neraca perdagangan kita. Kita manfaatkan platform ini sebagai intrumen untuk meningkatkan ekspor," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Dody Edward di Jakarta, Jumat.

CIIE merupakan pameran produk impor yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan Tiongkok (MOFCOM) yang menempati area seluas 500.000 meter persegi.

Pameran itu akan menampilkan produk impor dari 172 negara dan ditargetkan dikunjungi lebih dari 150.000 orang.

Baca juga: Roadshow CIIE kedua sambangi Indonesia

"Ini merupakan kesempatan kepada negara mitra dagang China, Indonesia masuk 16 besar. Kami sudah melakukan persiapan dengan baik. Jadi, yang ke sana nanti betul-betul tahu dengan produk knowledege-nya," kata Dody.

Dody mengemukakan sebanyak 17 perusahaan nasional akan berpartisipasi dalam pameran dagang itu.

Perusahaan-perusahan itu, lanjut dia, akan menampilkan produk-produknya diantaranya berupa kelapa sawit, kopi, teh, sarang burung walet, makanan dan minuman, aneka bumbu, biofuel, dan biji plastik.

Baca juga: Indonesia raih transaksi 4,74 miliar dolar pada pameran di Shanghai

"Selain itu, terdapat juga beberapa perusahaan nasional yang mengikuti pameran secara mandiri dengan mendaftar langsung ke panitia CIIE," paparnya.

Ia mengemukakan, total perdagangan Indonesia dengan China pada 2018 mencapai 72,7 miliar dolar AS. Sementara pada Januari-Agustus 2019 total perdagangan kedua
negara tercatat sebesar 45,9 miliar dolar AS.

"Produk utama ekspor nonmigas Indonesia ke China di antaranya batu bara, minyak kelapa sawit dan turunannya, bubur kayu kimia, feronikel, dan konsentrat," paparnya.

Sedianya, CIIE itu akan dibuka oleh Presiden China Xi Jinping. Sementara itu Presiden Joko Widodo mengutus Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin rombongan dalam pameran perdagangan yang diselenggarakan pada 5-10 November 2019 itu.

"Diharapkan, partisipasi Indonesia dalam CIIE itu dapat membuat produk ekspor kita semakin dikenal, baik dari sisi keragaman maupun pasar ekspornya," kata Dody.