Presiden dan CEO Formula 1 Chase Carey bersama Presiden FIA Jean Todt mengumumkan di Sirkuit Americas, Austin, Texas, Amerika Serikat, Kamis waktu setempat, jika peraturan baru tersebut bertujuan untuk membuat balapan yang lebih ketat dan kompetisi yang lebih seimbang selain membawa efisiensi biaya ke Formula 1.
"Tujuannya dari awal selalu untuk meningkatkan kompetisi dan aksi di trek dan pada saat yang sama membuat olah raga ini sebuah bisnis yang lebih sehat dan menarik untuk semua," ungkap Carey seperti dikutip laman resmi Formula 1.
Baca juga: Formula 1 ungkap pengujian desain mobil 2021 di terowongan angin
Baca juga: Hamilton siap rayakan gelar juara dunia keenam di Texas
Peraturan baru itu telah disetujui oleh Dewan Motor Sport Dunia setelah digodok selama dua tahun.
Mobil F1 2021 akan memiliki desain yang lebih mengalir yang bertujuan untuk membuat balapan lebih ketat, juga menggunakan ban berprofil rendah 18 inci dari Pirelli.
Check out some of the major differences on the 2021 car...#F12021 pic.twitter.com/zL2kmSPTqa
— ROKiT WILLIAMS RACING (@WilliamsRacing) October 31, 2019
Dengan desain aerodinamika baru, seperti sayap depan yang memiliki sirip hiu di kedua sisinya dan sayap belakang yang revolusioner, mobil 2021 diharapkan kehilangan hanya 15 persen dari potensi downforce ketika berjarak hanya satu mobil dari sang lawan. Sedangkan mobil musim ini kehilangan sekitar 50 persen dari downforcenya.
Direktur pelaksana F1 Ross Brawn menyatakan jika mobil baru itu mungkin akan lebih lambat dari versi 2019, tapi lebih cepat dan ketat dalam hal performa seperti yang terlihat di musim 2016 di samping lebih memudahkan untuk mengikuti dan menyalip.
Baca juga: FIA batal perkenalkan gearbox standar tahun 2021
Dengan desain mobil dan aturan baru, tim yang berbeda diharapkan memiliki kesempatan lebih banyak untuk finis podium.
Sejak GP Australia 2016 hingga GP Meksiko 2019 telah ada 240 tempat podium bagi para pebalap dan hanya enam kali di masa itu ada pebalap non-Mercedes, Ferrari atau Red Bull yang menempatinya. Tiga di antaranya adalah Sergio Perez.
Selain itu, peraturan baru menyebutkan setiap tim tak boleh melebihi bujet 175 juta dolar AS per tahun yang akan digunakan di 21 seri balapan musim 2021. Namun anggaran itu tak termasuk biaya pemasaran, gaji pebalap, kepala tim dan personel senior lainnya.
Hal itu diharapkan mampu mengurangi kesenjangan antara tim-tim besar dan rival mereka yang lebih kecil.
For the first time in F1 history, financial rules will be enshrined in the new regulations
This is how the cost cap will work#F12021 pic.twitter.com/GY0WPdkH85
— Formula 1 (@F1) October 31, 2019
Baca juga: Formula 1 umumkan kalender provisional 2020
Kemudian jadwal akhir pekan balapan pun lebih singkat dari empat hari menjadi tiga hari dengan sesi jumpa pers yang biasanya digelar Kamis digeser ke Jumat pagi sebelum sesi latihan bebas FP1 dan FP2.
Hal itu untuk mengurangi beban kerja tim mengingat kalender balapan bertambah menjadi 21 seri. Sedangkan sesi FP3 dan kualifikasi serta balapan tak mengalami perubahan jadwal.
Setiap tim juga diwajibkan untuk memboyong satu pebalap yang baru menjalani paling banyak dua Grand Prix atau belum sama sekali di dua sesi latihan bebas tiap musimnya untuk memberi kesempatan talenta pebalap muda.
Di musim 2019 hanya ada dua pebalap yang menjalani sesi latihan bebas sejauh ini yaitu Nicholas Latifi di Williams dan Naoki Yamamoto di Toro Rosso.
Mulai 2021, Formula 1 juga ingin melipat gandakan penggunaan kandungan yang bisa diperbarui dalam bahan bakar menjadi 20 persen.
"Formula 1 telah memiliki mesin paling efisien di dunia, dan kami akan terus bekerja dengan teknologi dan bahan bakar baru untuk mendorong batasan lebih jauh," kata Jean Todt.
Baca juga: McLaren beralih ke power unit Mercedes mulai 2021