Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - United Nations Development Programs (UNDP) Perserikatan Bangsa-bangsa menggelontorkan dana senilai 80 ribu dolar AS atau Rp1,120 miliar untuk mendukung pembangunan ketahanan ekonomi korban terdampak gempa dan likuefaksi serta banjir bandang Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, khususnya di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa.

"Kolaborasi dengan Baznas merupakan bagian dari proyek program bantuan rekonstruksi infrastruktur gempa bumi dan tsunami (PETRA), UNDP PBB," kata Project Manager PETRA- UNDP Indonesia, Budhi M Ulaen, di Sigi, Kamis.

Dalam pembangunan ketahanan ekonomi korban gempa di Desa Tuva, UNDP bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), lewat program pengembangan ekonomi lokal.

UNDP dan Baznas telah meluncurkan program pengembangan ekonomi lokal (local economi development), berlangsung di lapangan sepak bola Desa Tuva, Kamis. Peluncuran program itu dihadiri langsung oleh Deputi Resident Representative UNDP, Sophie Kemkhadze, Komisioner Baznas RI, Nana Mintarti, Pemerintah Sulawesi Tengah, Pemkab Sigi, Bazda Provinsi Sulteng, Bazda Sigi, camat, kepala desa dan masyarakat.

Budhi menjelaskan, program PETRA UNDP PBB meliputi dua komponen. Komponen pertama infrastruktur dan layanan dasar publik. Komponen kedua meliputi infrastruktur masyarakat yang menunjang pemulihan mata pencaharian/ekonomi.

"Untuk Kecamatan Gumbasa dan terkhusus Desa Tuva, masuk dalam komponen kedua," kata dia.

Sebelum UNDP memberikan bantuan dalam bentuk rekonstruksi fisik, terlebih dahulu diawaki dengan identifikasi awal.

Budhi menguraikan identifikasi awal berupa konsultasi dengan masyarakat, pemerintah desa dan daerah Sigi. Dari situ, ada beberapa objek yang disepakati untuk diidentifikasi.

Objek-objek tersebut meliputi rekonstruksi jembatan gantung Desa Tuva, rekonstruksi balai pertemuan, balai serbaguna, kemudian balai serbaguna khusus untuk kegiatan perempuan.

"UNDP juga mengidentifikasi sumber dan distribusi air bersih untuk warga di Tuva," sebut Budhi.

Berkaitan dengan kolaborasi bersama Baznas, kata dia, yang menjadi fokus terhadap pengembangan ekonomi lokal yakni rekonstruksi balai serbaguna.

"Jadi, fisiknya dari UNDP. Ini untuk menunjang program-program pelatihan atau kegiatan - kegiatan terkait peningkatan kapasitas dari Baznas yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi lokal. Bisa dilaksanakan di gedung serbaguna tersebut," ucap dia.

Dalam upaya pemulihan kondisi korban gempa di Kecamatan Gumbasa, Sigi, lewat program pengembangan ekonomi lokal. UNDP, menangani infastruktur atau fisik, sementara Baznas menangani terkait peningkatan kapasitas atau non-fisik.

Launching program pengembangan ekonomi lokal sekaligus tanda di mulainya kegiatan recovery tersebut. Kegiatan rekonstruksi di mulai dan di targetkan selesai tahun 2020.
Deputi Resident Representative UNDP, Sophie Kemkhadze dan Komisioner Baznas RI, Nana Mintarti di dampingi pejabat Pemprov Sulteng dan Pemkab Sigi menyaksikan langsung simulasi evakuasi korban bencana, di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Kamis. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
Deputi Resident Representative UNDP, Sophie Kemkhadze dan Komisioner Baznas RI, Nana Mintarti hadir dan melaunching program pengembangan ekonomi lokal, di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Kamis. (ANTARA/Muhammad Hajiji)