Lari virtual jadi media donasi anak penderita Pneumonia
31 Oktober 2019 18:19 WIB
Equity Life Indonesia menyerahkan donasi sebesar Rp56.695.200 kepada Yayasan Save The Children untuk program pencegahan Pneumonia pada anak-anak di Jakarta, Kamis. Dana tersebut diperoleh melalui kegiatan lari yang menggunakan aplikasi digital untuk penghitungan jumlah dana sumbangan. (Antaranews/Roy Rosa Bachtiar)
Jakarta (ANTARA) - Kegiatan olahraga lari yang menggunakan basis aplikasi digital kini bisa dimanfaatkan sebagai media kegiatan sosial yang menggunakan donasi atau sumbangan sebagai bentuk bantuan kepada lembaga atau yayasan sosial.
Hal tersebut dicontohkan Equity Life Indonesia, yang menggandeng Cause untuk melaksanakan kegiatan Virtual Run sebagai aksi penggalangan dana sumbangan kepada para anak penderita Pneumonia atau paru-paru basah yang disalurkan melalui Yayasan Save The Children.
"Virtual Run ini kegiatan untuk memperingati hari jadi ke-32 Equity Life, tapi kami juga ingin berkontribusi sosial. Kami ajak karyawan di lima kota untuk bergabung dan lari menggunakan aplikasi dari Cause," kata Direktur Equity Life Indonesia Christinawati Hadiman saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Dalam kegiatan yang berlangsung pada 20-30 September ini, sebanyak 218 karyawan mendaftarkan dirinya untuk ikut bersumbangsih.
Melalui aplikasi khusus tersebut, setiap jarak satu kilometer dari lari yang dihasilkan kemudian dikonversikan menjadi Rp16.000.
Selama 10 hari pelaksanaan Virtual Run, tercatat total jarak lari yang ditempuh karyawan mencapai 3.543,45 km, dengan hasil total dana yang didapat mencapai Rp56.695.200, yang semuanya disumbangkan kepada Save The Children untuk program pencegahan Pneumonia bagi anak-anak di Indonesia.
"Jadi tidak hanya sekedar lari agar sehat, tapi juga ada manfaatnya juga. Selain lari sendiri-sendiri kami juga sempatkan lari bareng di Gelora Bung Karno, sekitar dua sampai tiga kali. Bahkan ada salah satu yang jarak larinya terjauh sampai 66 kilometer," pungkas Kristin menceritakan.
Kristin berharap kesuksesan acara ini bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang dengan cakupan dan jumlah peserta yang lebih besar, tidak hanya dilakukan oleh karyawan internal namun juga masyarakat umum.
Menanggapi kegiatan ini, Save The Children mengapresiasi bentuk kepedulian yang menggunakan perangkat teknologi tersebut.
Menurut Koordinator Kerja Sama Save The Children Vitri Sekarsari, Virtual Run bisa menginspirasi banyak orang karena bisa melakukan kegiatan donasi namun dengan cara yang mudah dan menjadi hobi bagi banyak orang.
"Aksi donasi melalui lari juga punya pesan. Lari kan identik dengan melatih pernafasan dan paru-paru, organ tubuh yang berhubungan juga dengan penyakit pneumonia. Dengan hidup sehat maka bisa mencegah pneumonia itu sendiri," kata Vitri saat ditemui dalam lokasi yang sama.
Baca juga: Yayasan konservasi gelar aksi lari virtual untuk selamatkan mangrove
Baca juga: Lari Virtual diharapkan jadi gaya hidup baru
Hal tersebut dicontohkan Equity Life Indonesia, yang menggandeng Cause untuk melaksanakan kegiatan Virtual Run sebagai aksi penggalangan dana sumbangan kepada para anak penderita Pneumonia atau paru-paru basah yang disalurkan melalui Yayasan Save The Children.
"Virtual Run ini kegiatan untuk memperingati hari jadi ke-32 Equity Life, tapi kami juga ingin berkontribusi sosial. Kami ajak karyawan di lima kota untuk bergabung dan lari menggunakan aplikasi dari Cause," kata Direktur Equity Life Indonesia Christinawati Hadiman saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Dalam kegiatan yang berlangsung pada 20-30 September ini, sebanyak 218 karyawan mendaftarkan dirinya untuk ikut bersumbangsih.
Melalui aplikasi khusus tersebut, setiap jarak satu kilometer dari lari yang dihasilkan kemudian dikonversikan menjadi Rp16.000.
Selama 10 hari pelaksanaan Virtual Run, tercatat total jarak lari yang ditempuh karyawan mencapai 3.543,45 km, dengan hasil total dana yang didapat mencapai Rp56.695.200, yang semuanya disumbangkan kepada Save The Children untuk program pencegahan Pneumonia bagi anak-anak di Indonesia.
"Jadi tidak hanya sekedar lari agar sehat, tapi juga ada manfaatnya juga. Selain lari sendiri-sendiri kami juga sempatkan lari bareng di Gelora Bung Karno, sekitar dua sampai tiga kali. Bahkan ada salah satu yang jarak larinya terjauh sampai 66 kilometer," pungkas Kristin menceritakan.
Kristin berharap kesuksesan acara ini bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang dengan cakupan dan jumlah peserta yang lebih besar, tidak hanya dilakukan oleh karyawan internal namun juga masyarakat umum.
Menanggapi kegiatan ini, Save The Children mengapresiasi bentuk kepedulian yang menggunakan perangkat teknologi tersebut.
Menurut Koordinator Kerja Sama Save The Children Vitri Sekarsari, Virtual Run bisa menginspirasi banyak orang karena bisa melakukan kegiatan donasi namun dengan cara yang mudah dan menjadi hobi bagi banyak orang.
"Aksi donasi melalui lari juga punya pesan. Lari kan identik dengan melatih pernafasan dan paru-paru, organ tubuh yang berhubungan juga dengan penyakit pneumonia. Dengan hidup sehat maka bisa mencegah pneumonia itu sendiri," kata Vitri saat ditemui dalam lokasi yang sama.
Baca juga: Yayasan konservasi gelar aksi lari virtual untuk selamatkan mangrove
Baca juga: Lari Virtual diharapkan jadi gaya hidup baru
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: