Jakarta (ANTARA) - Tak hanya memadukan akting dan elemen tradisional, pagelaran wayang orang berjudul "Sang Sukrasana" yang digelar pada November mendatang juga akan memadukan seni digital atau multimedia yang akan menunjang dan menambah kesegaran cerita.

"'Sang Sukrasana' dikemas dengan cukup modern dengan adanya multimedia untuk menarik generasi muda, dan bisa mengenalkan serta mengajak mereka untuk mencintai wayang orang," kata produser "Sang Sukrasana" Aylawati Sarwono saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, Aylawati mengatakan bahwa adanya multimedia diharapkan dapat membuat pentas seni pertunjukan tradisional yang dapat dimengerti oleh berbagai kalangan, khususnya para penonton muda.

"Melalui multimedia, diharapkan juga bisa jadi penunjang ceritanya, sehingga penonton dari berbagai usia bisa memiliki pengalaman indah ketika menonton," ujarnya.

Baca juga: Wayang orang "Sang Sukrasana" ceritakan kekuatan rakyat dan kekuasaan

Baca juga: Kisah penyelamatan pohon terakhir di bumi melalui wayang botol


Sementara itu, pagelaran wayang orang "Sang Sukrasana" ini berfokus pada tokoh pewayangan asli Indonesia, Sukrasana (Lukman Sardi) yang sangat menyanyangi kakaknya, Sumantri. Sayangnya, kisah Sukrasana berakhir tragis karena dikhianati oleh ambisi.

Selain Lukman Sardi, pagelaran ini juga turut dibintangi oleh Maudy Koesnaedi, Asmara Abigail, Ruth Marini, Kenthus Amprianto, Inayah Wahid, hingga Tina Toon.

Pertunjukan wayang orang ini akan digelar di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 17 November pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Wayang Kulit, Legong Lasem meriahkan festival Indonesia-Japan di Osaka

Baca juga: Seni lukis wayang kaca Buleleng diusulkan jadi warisan budaya nasional