Madina, Sumut (ANTARA) - Pantai Tabuyung di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara mengalami abrasi sepanjang satu kilometer akibat terjangan ombak.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Nazaruddin Habib,Kamis, di Madina mengatakan, abrasi yang terjadi disepanjang Desa Tabuyung itu, selain telah mengakibatkan puluhan kelapa tumbang juga telah membuat sumur warga setempat berada di bibir pantai.
Hingga saat ini jarak air laut dengan perumahan warga nelayan terlihat semakin pendek hingga mencapai 10 meter dan telah berdampak pada pendangkalan muara sehingga mengakibatkan kapal-kapal nelayan susah keluar masuk akibat timbunan pasir.
"Abrasi tersebut juga telah mencapai daratan sepanjang 50 meter dari bibir pantai akibat tergerus gelombang air laut," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun abrasi ini akibat terjangan ombak besar lautan Pantai Barat Mandailing Natal dalam beberapa hari belakangan ini.
Tim dari BPBD Kabupaten Mandailing Natal telah melakukan peninjauan atas abrasi pantai itu.
Tim melakukan pengecekan dan penyisiran di sepanjang garis bibir pantai yang terdampak abrasi serta melihat kerusakan lainnya akibat terjangan ombak besar lautan pantai barat Mandailing Natal Sumatera Utara itu.
"Terkait keadaan ini sudah kami laporkan kepada pimpinan untuk penanganan selanjutnya, dan jika memungkinkan pemda akan merangkul perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kecamatan Muara Batang Gadis kiranya ikut membantu penanganannya untuk menghindari dampak yang lebih luas lagi," demikian Nazaruddin Habib.
Baca juga: Ilmuwan: pemanasan global percepat tenggelamnya Pulau Tikus
Baca juga: Dua kampung pesisir hilang diterjang abrasi
Baca juga: Abrasi di Pantai Tapak Paderi semakin parah
Abrasi sepanjang 1 km terjadi di Pantai Tabuyung Madina-Sumut
31 Oktober 2019 17:42 WIB
Abrasi pantai di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. (ANTARA/HO-BPBD Madina)
Pewarta: Juraidi dan Holik
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: