PTPN IV mulai 2020 jual teh secara ritel di dalam negeri
30 Oktober 2019 23:41 WIB
Dirut PT Perkebunan Negara IV Siwi Peni mendampingi Dubes Maroko Hasrul Azwar melihat penyeduhan teh di Medan, RABU (30/10/2019). ANTARA/Evalisa Siregar
Medan (ANTARA) - Manajemen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV berencana mulai 2020 menjual sebagian produk teh-nya di pasar dalam negeri secara ritel.
"Penjualan secara ritel untuk memperluas penjualan teh sehingga tidak tergantung dengan ekspor," ujar Direktur Utama (Dirut) PTPN IV, Siwi Peni di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu usai.menerima
Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko dan Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar yang datang untuk mengajak PTPN IV berpromosi teh di Inacof di Maroko pada 11 - 17 November.
Penjualan teh secara ritel juga dilakukan setelah melihat minat peminum teh yang cukup tinggi di dalam negeri.
"Penjualan secara ritel di dalam negeri juga dilakukan sejalan dengan produksi teh PTPN IV yang akan meningkat pesat pada tahun - tahun mendatang," katanya.
Produksi teh PTPN IV tahun ini sudah berkisar 7.500 ton per tahun.
Peningkatan produksi terjadi karena ada kenaikan produktivitas pascaperbaikan tanaman teh secara menyeluruh.
Siwi menjelaskan, penjualan teh secara ritel itu dilakukan dengan berbagai cara.
Mulai dari penjualan.ke berbagai pusat pertokoan seperti plaza, juga dilakukan dengan menjual di lokasi "rest area" yang akan dipersiapkan manajemen di kebun teh.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko dan Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar mengatakan peluang pemasaran teh di Maroko cukup besar karena permintaan yang banyak.
Namun dia juga mengapresiasi rencana penjualan secara ritel teh PTPN IV itu karena diyakini berpotensi besar.
Di Indonesia, katanya tren meminum teh juga cukup bagus walau belum se "booming" kopi.
Baca juga: Dubes: Teh PTPN IV berpotensi ekspor ke Maroko
Baca juga: 99 pemanen sawit dan teh terbaik diberi penghargaan oleh PTPN IV
"Penjualan secara ritel untuk memperluas penjualan teh sehingga tidak tergantung dengan ekspor," ujar Direktur Utama (Dirut) PTPN IV, Siwi Peni di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu usai.menerima
Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko dan Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar yang datang untuk mengajak PTPN IV berpromosi teh di Inacof di Maroko pada 11 - 17 November.
Penjualan teh secara ritel juga dilakukan setelah melihat minat peminum teh yang cukup tinggi di dalam negeri.
"Penjualan secara ritel di dalam negeri juga dilakukan sejalan dengan produksi teh PTPN IV yang akan meningkat pesat pada tahun - tahun mendatang," katanya.
Produksi teh PTPN IV tahun ini sudah berkisar 7.500 ton per tahun.
Peningkatan produksi terjadi karena ada kenaikan produktivitas pascaperbaikan tanaman teh secara menyeluruh.
Siwi menjelaskan, penjualan teh secara ritel itu dilakukan dengan berbagai cara.
Mulai dari penjualan.ke berbagai pusat pertokoan seperti plaza, juga dilakukan dengan menjual di lokasi "rest area" yang akan dipersiapkan manajemen di kebun teh.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko dan Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar mengatakan peluang pemasaran teh di Maroko cukup besar karena permintaan yang banyak.
Namun dia juga mengapresiasi rencana penjualan secara ritel teh PTPN IV itu karena diyakini berpotensi besar.
Di Indonesia, katanya tren meminum teh juga cukup bagus walau belum se "booming" kopi.
Baca juga: Dubes: Teh PTPN IV berpotensi ekspor ke Maroko
Baca juga: 99 pemanen sawit dan teh terbaik diberi penghargaan oleh PTPN IV
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: