Kemendikbud dorong pemda siapkan kajian untuk warisan dunia UNESCO
30 Oktober 2019 20:09 WIB
Perwakilan Kemendikbud menyerahkan plakat warisan dunia UNESCO kepada Walikota Sawahlunto di kota Sawahlunto, Sumbar, Selasa (29/10) (ANTARA/Prisca Triferna)
Padang, Sumbar (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong pemerintah daerah di seluruh Indonesia mempersiapkan segala dokumen yang dibutuhkan untuk menjadikan situs bersejarah di wilayahnya masuk daftar warisan dunia UNESCO.
"Situs warisan dunia itu bisa kita ajukan jika sudah jadi warisan nasional. Tugas pemerintah daerah sekarang membuat kajian mana yang sudah jadi warisan nasional, nanti diseleksi mana yang sudah siap untuk kita ajukan," ujar Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud Fitra Arda di Padang, Sumatera Barat pada Rabu.
Sebelumnya, Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto di Sumatera Barat resmi masuk menjadi warisan dunia UNESCO pada Juli 2019 setelah proses panjang yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Baca juga: Silo Gunung di Padang resmi berstatus warisan budaya dunia UNESCO
Berdasarkan kesuksesan tersebut, Kemendikbud juga mendorong agar pemerintah-pemerintah daerah lain mulai bergerak untuk mendorong situs-situs bersejarah atau kebudayaan unik di daerahnya masuk dalam warisan UNESCO.
Fitra menyebut sebenarnya ada beberapa daerah yang memiliki potensi seperti Candi Muara Takus di Riau, Kota Tua di DKI Jakarta, dan Kars Sangkulirang-Mangkalihat di Kalimantan Timur.
Tapi semua itu bisa dicapai jika pemerintah daerah berhasil mengumpulkan dokumen-dokumen dan melakukan kajian yang diperlukan untuk diajukan oleh Kemendikbud kepada organisasi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan PBB itu.
"Dalam waktu dekat memang belum ada yang siap, tapi mereka sedang mengupayakan ke arah sana. Tentu nantinya akan diuji dengan aturan UNESCO. Tapi yang penting dinasionalkan dulu baru bisa kita ajukan," ujar Fitra.
Baca juga: Kemendikbud dorong Sijunjung masuk warisan dunia UNESCO
Sebelumnya pemerintah daerah di Sumbar sudah menerima sertifikat warisan dunia UNESCO yang diserahkan oleh Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kemendikbud pada Selasa (29/10).
Selain pemerintah provinsi Sumatera Barat, sertifikat itu juga diserahkan kepada tujuh kota dan kabupaten yang memiliki kaitan dengan tambang batu bara Ombilin Sawahlunto.
Daerah-daerah itu adalah Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Melihat kesuksesan tersebut, Kemendikbud juga sebelumnya mengatakan mendorong agar Sijunjung juga masuk dalam warisan dunia, kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Nadjamuddin Ramly ketika menyerahkan sertifikat UNESCO kepada pemerintah daerah Sumbar.
Baca juga: Sumbar terima sertifikat UNESCO untuk Tambang Ombilin
"Situs warisan dunia itu bisa kita ajukan jika sudah jadi warisan nasional. Tugas pemerintah daerah sekarang membuat kajian mana yang sudah jadi warisan nasional, nanti diseleksi mana yang sudah siap untuk kita ajukan," ujar Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud Fitra Arda di Padang, Sumatera Barat pada Rabu.
Sebelumnya, Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto di Sumatera Barat resmi masuk menjadi warisan dunia UNESCO pada Juli 2019 setelah proses panjang yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Baca juga: Silo Gunung di Padang resmi berstatus warisan budaya dunia UNESCO
Berdasarkan kesuksesan tersebut, Kemendikbud juga mendorong agar pemerintah-pemerintah daerah lain mulai bergerak untuk mendorong situs-situs bersejarah atau kebudayaan unik di daerahnya masuk dalam warisan UNESCO.
Fitra menyebut sebenarnya ada beberapa daerah yang memiliki potensi seperti Candi Muara Takus di Riau, Kota Tua di DKI Jakarta, dan Kars Sangkulirang-Mangkalihat di Kalimantan Timur.
Tapi semua itu bisa dicapai jika pemerintah daerah berhasil mengumpulkan dokumen-dokumen dan melakukan kajian yang diperlukan untuk diajukan oleh Kemendikbud kepada organisasi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan PBB itu.
"Dalam waktu dekat memang belum ada yang siap, tapi mereka sedang mengupayakan ke arah sana. Tentu nantinya akan diuji dengan aturan UNESCO. Tapi yang penting dinasionalkan dulu baru bisa kita ajukan," ujar Fitra.
Baca juga: Kemendikbud dorong Sijunjung masuk warisan dunia UNESCO
Sebelumnya pemerintah daerah di Sumbar sudah menerima sertifikat warisan dunia UNESCO yang diserahkan oleh Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kemendikbud pada Selasa (29/10).
Selain pemerintah provinsi Sumatera Barat, sertifikat itu juga diserahkan kepada tujuh kota dan kabupaten yang memiliki kaitan dengan tambang batu bara Ombilin Sawahlunto.
Daerah-daerah itu adalah Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Melihat kesuksesan tersebut, Kemendikbud juga sebelumnya mengatakan mendorong agar Sijunjung juga masuk dalam warisan dunia, kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Nadjamuddin Ramly ketika menyerahkan sertifikat UNESCO kepada pemerintah daerah Sumbar.
Baca juga: Sumbar terima sertifikat UNESCO untuk Tambang Ombilin
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
Tags: