Aziz Kritik Polisi yang Razia Jelang Ramadhan Saja
23 Agustus 2008 17:15 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi III DPR (bidang hukum) Aziz Syamsudin mengkritik aparat penegak hukum yang hanya melakukan razia menjelang bulan suci Ramadhan dan Lebaran saja.
"Razia yang dilakukan itu seharusnya tidak hanya menjelang dan saat bulan puasa saja," ujar Aziz di Jakarta, Sabtu, menanggapi maraknya operasi yang digelar kepolisian diberbagai daerah menjelang bulan suci Ramadhan.
Menurut Aziz yang juga politisi Partai Golkar itu, berbagai operasi kepolisian atau razia tersebut seharusnya dilakukan secara berkala dan kontinyu, tidak sporadis seperti saat ini.
Dengan demikian, ia menambahkan, ketertiban dan keamanan publik dapat terjaga sepanjang masa.
Beberapa waktu sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Kilat Jaya 2008 untuk mengamankan bulan puasa dan lebaran. Dari hasil razia itu, aparat keamanan berhasil menangkap sebanyak 28 tersangka berbagai kasus kejahatan.
"Sejak 10 hari lalu operasi digelar, kami sudah menangkap 28 orang mulai kasus judi hingga perampokan," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Purwadi Aryanto.
Sebagian besar para tersangka kasus-kasus kejahatan itu, antara lain judi, penipuan, penggelapan, pencurian, perampokan, pencopetan, penodongan dan kepemilikan senjata tajam tersebut tertangkap di Jakarta, Tangerang dan Bekasi.
"Mereka yang tertangkap akan menjalani penyidikan untuk selanjutnya diserahkan ke kejaksaan agar disidangkan," katanya.
Tidak hanya di Jakarta, razia serupa juga digelar didaerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Di Bogor, Polresta Bogor menggelar Operasi Cipta Kondisi dan berhasil merazia ribuan botol minuman keras (miras) serta menyita ratusan petasan dari berbagai jenis, di Pasar Bogor dan Pasar Anyar, Kota Bogor.
Dalam razia tersebut puluhan personil polisi mendatangi toko-toko penjual miras di kedua pasar tradisional tersebut dan menyita miras baik yang dipajang maupun yang disimpan dalam kemasan dus.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008
Tags: