Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo saat menghadiri rangkaian pertemuan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (KTT ASEAN) ke-35 akan mendorong upaya untuk terus membangun kerja sama konkret dalam kerangka Indo-Pasifik.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Jose Tavares dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

KTT ASEAN ke-35 akan dilaksanakan pada 2-4 November 2019 di Bangkok, Thailand. Dalam rangkaian pertemuan KTT ASEAN tersebut, pemerintah Indonesia akan mengangkat sejumlah isu yang menjadi kepentingan Indonesia dan ASEAN, salah satunya terkait Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on Indo-Pacific).

"Presiden (Jokowi) akan menyampaikan ke negara-negara mitra bahwa ASEAN telah merampungkan dan menyepakati ASEAN Outlook on Indo-Pacific. Presiden akan mengajak kerja sama konkret dari negara mitra ASEAN secara luas," ujar Jose.

Baca juga: Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik berfokus sinergi, bukan rivalitas

Selain itu, kata dia, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan menyampaikan ide tentang penyelenggaraan Forum Infrastruktur dan Konektivitas ASEAN Indo-Pasifik (ASEAN Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum), yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2020.

Pemerintah Indonesia menilai prospek kerja sama dalam kerangka Pandangan ASEAN mengenai Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on Indo-Pacific) bersifat konkret dengan sejumlah inisiatif kerja sama ekonomi yang dapat dilaksanakan.

Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri RI Siswo Pramono, kerja sama ekonomi yang konkret telah mendasari kesepakatan di antara negara anggota ASEAN serta mitra-mitranya - seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Australia, dan India - untuk menerima pandangan tersebut.

"Jadi karena kerja sama ekonomi konkret maka (pandangan mengenai Indo-Pasifik) diterima dengan cepat oleh ASEAN, begitu pula oleh Amerika dan China, karena dianggap tidak membahayakan mereka," kata Siswo

Beberapa isu lain yang akan diangkat oleh pemerintah Indonesia dalam pertemuan KTT ASEAN ke-35 di Bangkok, diantaranya perkembangan negosiasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), isu Rakhine state, kerja sama manajemen penanggulangan bencana di kawasan ASEAN, kerja sama penanganan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau limbah B3.

Baca juga: Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik diyakini bantu pencapaian SDGs
Baca juga: Praktisi nilai Indonesia dapat gandeng Afrika perluas Indo-Pasifik
Baca juga: ASEAN perlu lakukan terobosan untuk laksanakan Pandangan Indo-Pasifik
Baca juga: Pandangan Indo-Pasifik, upaya Indonesia lindungi multilateralisme