Triwulan III, Investasi sektor ESDM capai 19,8 miliar dolar AS
30 Oktober 2019 17:01 WIB
Dokumenasi foto - Petugas melintas di depan jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (23/10/2019). Refinery Unit V memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah 260 MBSD setara 25 persen dari kapasitas "intake" nasional dan "market share" BBM 15,6 persen skala nasional. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Jakarta (ANTARA) - Investasi sektor energi dan sumber daya mineral mencapai 19,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp277 triliun hingga triwulan III-2019.
Kontribusi investasi terbesar berasal dari subsektor migas sebesar 8,1 miliar dolar AS, subsektor ketenagalistrikan sebesar 7,4 miliar dolar AS, mineral dan batu bara sebesar 3,3 miliar dolar AS dan energi baru terbarukan sebesar 1 miliar dolar AS.
"Sektor ESDM sangat strategis dalam mendorong perekonomian nasional. Investasi kami jaga terus agar semakin bergairah, dan makin kondusif bagi investor," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya sebanyak 186 perizinan di sektor ESDM telah dipangkas. Hal tersebut akan terus dilanjutkan untuk mempercepat dan mempermudah proses investasi di sektor ESDM.
Baca juga: SKK Migas: Investasi hulu migas capai 8,4 miliar Dolar AS
"Aspek perizinan baik kecepatan maupun birokrasinya akan terus dievaluasi, sehingga dapat mendorong investasi yang lebih cepat dan memberikan certainty. Investasi ini penting karena akan mendorong pembukaan lapangan kerja, sehingga efektif menjadi prime mover ekonomi nasional," tamban Agung.
Target investasi sektor ESDM hingga tahun 2019 sekitar 33 miliar dolar As. Kementerian ESDM beserta stakeholders terus menjaga agar target dapat tercapai.
"Realisasi investasi biasanya mengikuti S-curve. Investasi akan kami pacu agar bisa lebih cepat. Sesuai arahan Menteri ESDM agar kami bekerja lebih cepat, cermat dan produktif," ungkapnya.
Baca juga: Kementerian ESDM : Energi baru terbarukan tidak boleh ditawar
Kontribusi investasi terbesar berasal dari subsektor migas sebesar 8,1 miliar dolar AS, subsektor ketenagalistrikan sebesar 7,4 miliar dolar AS, mineral dan batu bara sebesar 3,3 miliar dolar AS dan energi baru terbarukan sebesar 1 miliar dolar AS.
"Sektor ESDM sangat strategis dalam mendorong perekonomian nasional. Investasi kami jaga terus agar semakin bergairah, dan makin kondusif bagi investor," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya sebanyak 186 perizinan di sektor ESDM telah dipangkas. Hal tersebut akan terus dilanjutkan untuk mempercepat dan mempermudah proses investasi di sektor ESDM.
Baca juga: SKK Migas: Investasi hulu migas capai 8,4 miliar Dolar AS
"Aspek perizinan baik kecepatan maupun birokrasinya akan terus dievaluasi, sehingga dapat mendorong investasi yang lebih cepat dan memberikan certainty. Investasi ini penting karena akan mendorong pembukaan lapangan kerja, sehingga efektif menjadi prime mover ekonomi nasional," tamban Agung.
Target investasi sektor ESDM hingga tahun 2019 sekitar 33 miliar dolar As. Kementerian ESDM beserta stakeholders terus menjaga agar target dapat tercapai.
"Realisasi investasi biasanya mengikuti S-curve. Investasi akan kami pacu agar bisa lebih cepat. Sesuai arahan Menteri ESDM agar kami bekerja lebih cepat, cermat dan produktif," ungkapnya.
Baca juga: Kementerian ESDM : Energi baru terbarukan tidak boleh ditawar
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: