Pemerintah diminta siapkan angkutan pengumpan LRT Jabodebek
30 Oktober 2019 16:56 WIB
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno. ANTARA/Dokumentasi Pribadi/pri.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah serta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) diminta menyiapkan angkutan pengumpan (feeder) yang bisa mengangkut masyarakat dari dan ke stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek.
“Sekarang mesti dipikirkan benar-benar pemda dan BPTJ bagaimana kesiapan angkutan lanjutan dari LRT itu,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Djoko berpendapat upaya mengubah perilaku masyarakat untuk menggunakan transportasi umum tidak akan berdampak signifikan apabila angkutan penunjangnya kendaraan pribadi atau ojek.
“Jangan sampai stasiunnya sudah bagus, turun stasiun ojek lagi,” katanya.
Sebagai contoh, lanjut dia di Stasiun Cisauk lintas Kereta Rel Listrik Serpong yang sudah baik penataannya ketimbang Stasiun Bojong Gede di lintas Bogor.
Baca juga: Menhub: Tarif LRT Jabodebek diperkirakan sebesar Rp12.000
Ia menilai masih ada dua tahun bagi pemda dan BPTJ untuk mempersiapkan akses serta sarana angkutan penumpang di tiap stasiun LRT.
“Sekarang ini mumpung LRT juga lagi disiapkan persinyalan dan stasiunnya, pemda dengan BPTJ siapkan kendaraan penunjangnya sebelum pengoperasian nanti 2021,” katanya.
Kereta LRT Jabodebek telah hadir di Jakarta yang diproduksi oleh PT INKA dari Madiun, Jawa Timur, pada 12 Oktober lalu dan saat ini tengah dilakukan uji coba untuk lintas Cibubur hingga Ciracas, namun uji publik kemungkinan baru bisa dilakukan akhir 2020 setelah konstruksi rampung.
Baca juga: LRT Jabodebek akan diuji coba akhir Oktober, rute Cibubur-Cawang
Terkait progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap I secara keseluruhan telah mencapai 60 persen.
Sementara itu, untuk lintas pelayanan satu yakni Cawang-Cibubur, proyek ini telah mencapai 85,7 persen. Lintas pelayanan dua Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 56,1 persen dan lintas pelayanan tiga, yakni Cawang-Bekasi Timur, 59,5 persen.
LRT Jabodebek nantinya akan memiliki 14 stasiun di mana stasiun-stasiun di lintas Cawang-Cibubur dan Cawang-Bekasi Timur rata-rata telah mencapai sekitar 85 persen sedangkan stasiun-stasiun di lintas Cawang-Cawang-Dukuh Atas mencapai sekitar 50 persen.
Baca juga: Dua menteri merapat ke kantor Luhut bahas progres LRT Jabodebek
“Sekarang mesti dipikirkan benar-benar pemda dan BPTJ bagaimana kesiapan angkutan lanjutan dari LRT itu,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Djoko berpendapat upaya mengubah perilaku masyarakat untuk menggunakan transportasi umum tidak akan berdampak signifikan apabila angkutan penunjangnya kendaraan pribadi atau ojek.
“Jangan sampai stasiunnya sudah bagus, turun stasiun ojek lagi,” katanya.
Sebagai contoh, lanjut dia di Stasiun Cisauk lintas Kereta Rel Listrik Serpong yang sudah baik penataannya ketimbang Stasiun Bojong Gede di lintas Bogor.
Baca juga: Menhub: Tarif LRT Jabodebek diperkirakan sebesar Rp12.000
Ia menilai masih ada dua tahun bagi pemda dan BPTJ untuk mempersiapkan akses serta sarana angkutan penumpang di tiap stasiun LRT.
“Sekarang ini mumpung LRT juga lagi disiapkan persinyalan dan stasiunnya, pemda dengan BPTJ siapkan kendaraan penunjangnya sebelum pengoperasian nanti 2021,” katanya.
Kereta LRT Jabodebek telah hadir di Jakarta yang diproduksi oleh PT INKA dari Madiun, Jawa Timur, pada 12 Oktober lalu dan saat ini tengah dilakukan uji coba untuk lintas Cibubur hingga Ciracas, namun uji publik kemungkinan baru bisa dilakukan akhir 2020 setelah konstruksi rampung.
Baca juga: LRT Jabodebek akan diuji coba akhir Oktober, rute Cibubur-Cawang
Terkait progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap I secara keseluruhan telah mencapai 60 persen.
Sementara itu, untuk lintas pelayanan satu yakni Cawang-Cibubur, proyek ini telah mencapai 85,7 persen. Lintas pelayanan dua Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 56,1 persen dan lintas pelayanan tiga, yakni Cawang-Bekasi Timur, 59,5 persen.
LRT Jabodebek nantinya akan memiliki 14 stasiun di mana stasiun-stasiun di lintas Cawang-Cibubur dan Cawang-Bekasi Timur rata-rata telah mencapai sekitar 85 persen sedangkan stasiun-stasiun di lintas Cawang-Cawang-Dukuh Atas mencapai sekitar 50 persen.
Baca juga: Dua menteri merapat ke kantor Luhut bahas progres LRT Jabodebek
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: