Gubernur Jatim: Saya sedih kerusuhan di Stadion GBT
30 Oktober 2019 12:12 WIB
Suporter Persebaya membakar papan sponsor usai pertandingan Liga 1 2019 antara Persebaya dan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/10/2019). (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku sedih dan prihatin terkait insiden kerusuhan di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya usai pertandingan Persebaya melawan PSS Sleman pada Selasa (29/10).
“Jangan tanya perasaan saya melihat ini? Saya sangat sedih dan prihatin,” tulisnya pada akun resmi instagram pribadinya @khofifah.ip pada Rabu pagi.
Dalam postingan tersebut juga dipasang video suporter Persebaya, Bonek Mania, merusak sejumlah fasilitas dan sarana di stadion berkapasitas 50 ribu penonton itu.
Baca juga: Bonek buat kericuhan, manajemen Persebaya pasrah sanksi Komdis PSSI
Menurut dia, stadion tersebut dibangun menggunakan uang rakyat yang seharusnya dijaga, bukan malah dirusak.
Terlebih di stadion yang dikelola Pemkot Surabaya itu termasuk satu dari sepuluh calon venue yang akan digunakan pada Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Selain itu, kata dia, kalah dan menang dalam pertandingan adalah hal biasa karena yang terpenting dalam sebuah pertandingan olahraga adalah sportivitas.
Baca juga: Persebaya dikalahkan PSS Sleman 2-3, bonek buat kericuhan
“Malu rek, Indonesia mau jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021,” tulis orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Gubernur Khofifah juga meminta kepada aparat keamanan untuk mengusut tuntas dalang dibalik kerusuhan tersebut.
Usai laga Persebaya melawan PSS Sleman, ratusan suporter Bonek Mania turun ke lapangan dan membuat kericuhan sebagai bentuk protes akibat tren negatif “Bajol Ijo”.
Aksi suporter semakin menjadi-jadi di tengah lapangan, antara lain merusak papan iklan, bench ofisial, bench pemain cadangan, jaring gawang dan sarana maupun fasilitas lainnya.
Baca juga: Efektivitas jadi kunci kemenangan PSS atas Persebaya
Baca juga: Wolfgang Pikal tak hadiri konferensi pers
Aparat keamanan tidak bisa berbuat banyak dan suporter yang semakin marah membakar papan-papan iklan dan spanduk di lapangan hingga asap pekat membumbung tinggi dari dalam stadion.
Pada laga pekan 25 lanjutan Liga 1 musim kompetisi 2019 tersebut, skor akhir 2-3 untuk kemenangan tim tamu.
Tiga gol PSS Sleman dicetak Jepri Kurniawan menit ke-16, Haris Tuharea menit ke-41 dan Yevhen Bokhashvili menit ke-43, sedangkan gol Persebaya dilesakkan David Da Silva menit ke-34 serta Diogo Campos menit ke-76 melalui titik penalti.
“Jangan tanya perasaan saya melihat ini? Saya sangat sedih dan prihatin,” tulisnya pada akun resmi instagram pribadinya @khofifah.ip pada Rabu pagi.
Dalam postingan tersebut juga dipasang video suporter Persebaya, Bonek Mania, merusak sejumlah fasilitas dan sarana di stadion berkapasitas 50 ribu penonton itu.
Baca juga: Bonek buat kericuhan, manajemen Persebaya pasrah sanksi Komdis PSSI
Menurut dia, stadion tersebut dibangun menggunakan uang rakyat yang seharusnya dijaga, bukan malah dirusak.
Terlebih di stadion yang dikelola Pemkot Surabaya itu termasuk satu dari sepuluh calon venue yang akan digunakan pada Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Selain itu, kata dia, kalah dan menang dalam pertandingan adalah hal biasa karena yang terpenting dalam sebuah pertandingan olahraga adalah sportivitas.
Baca juga: Persebaya dikalahkan PSS Sleman 2-3, bonek buat kericuhan
“Malu rek, Indonesia mau jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021,” tulis orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Gubernur Khofifah juga meminta kepada aparat keamanan untuk mengusut tuntas dalang dibalik kerusuhan tersebut.
Usai laga Persebaya melawan PSS Sleman, ratusan suporter Bonek Mania turun ke lapangan dan membuat kericuhan sebagai bentuk protes akibat tren negatif “Bajol Ijo”.
Aksi suporter semakin menjadi-jadi di tengah lapangan, antara lain merusak papan iklan, bench ofisial, bench pemain cadangan, jaring gawang dan sarana maupun fasilitas lainnya.
Baca juga: Efektivitas jadi kunci kemenangan PSS atas Persebaya
Baca juga: Wolfgang Pikal tak hadiri konferensi pers
Aparat keamanan tidak bisa berbuat banyak dan suporter yang semakin marah membakar papan-papan iklan dan spanduk di lapangan hingga asap pekat membumbung tinggi dari dalam stadion.
Pada laga pekan 25 lanjutan Liga 1 musim kompetisi 2019 tersebut, skor akhir 2-3 untuk kemenangan tim tamu.
Tiga gol PSS Sleman dicetak Jepri Kurniawan menit ke-16, Haris Tuharea menit ke-41 dan Yevhen Bokhashvili menit ke-43, sedangkan gol Persebaya dilesakkan David Da Silva menit ke-34 serta Diogo Campos menit ke-76 melalui titik penalti.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: