Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah untuk sesi kedua berturut-turut pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor beralih ke penjualan teknis menyusul membaiknya aset-aset berisiko.

Penurunan permintaan emas yang signifikan untuk festival lampu Hindu yang dikenal sebagai Diwali, yang menyaksikan perayaan utamanya pada akhir pekan, juga menjadi salah satu alasan pelemahan emas, kata para pedagang.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 5,1 dolar AS atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 1.490,7 dolar AS per ounce, dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Harga emas batangan turun Rp5.000 per gram

Namun, penurunan emas dibatasi oleh greenback yang lebih lemah. Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang tersebut terhadap enam mata uang saingannya turun 0,05 persen menjadi 97,71 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penutupan transaksi logam mulia.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 4,5 sen atau 0,25 persen menjadi ditutup pada 17,831 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 6,1 dolar AS atau 0,66 persen, menjadi menetap pada 925,1 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, emas berjangka juga turun tertekan penguatan di pasar saham Amerika Serikat hingga ditutup di bawah level psikologis penting 1.500 dolar AS per ounce.

Para pedagang juga menunggu pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu ini, yang dapat menentukan perdagangan sejumlah aset, termasuk emas.

Baca juga: Harga emas berakhir di bawah 1.500 dolar tertekan reli ekuitas AS