Cirebon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Jawa Barat, mencari peluang pertumbuhan ekonomi khususnya terkait pembangunan kawasan Cirebon, Patimban dan Kertajati (Segitiga Rebana) yang dicanangkan oleh Pemprov Jabar.
"Kami ingin melihat peluang ekonomi terkait adanya Kawasan Segitiga Rebana," kata Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Cirebon Sudono di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Ridwan Kamil tawarkan Kawasan Segitiga "Rebana" ke Belgia
Sudono mengatakan dengan digelarnya dialog ekonomi percepatan pembangunan pusat ekonomi baru Kawasan Segitiga Rebana, diharapkan pihaknya tahu secara pasti progres pertumbuhan ekonomi di kawasan industri baru itu.
Karena sampai saat ini, BI Cirebon masih belum mengetahui secara pasti terkait prospek perekonomian di kawasan yang digadang-gadang menjadi terbesar.
"Kami ingin informasi dari tangan pertama terkait segitiga rebana, karena kami masih meraba-raba peluang ekonomi di kawasan itu," ujarnya.
Menurutnya, Kawasan Segitiga Rebana nantinya diharapkan bisa meningkatkan peluang ekonomi, baik dari sisi infrastruktur, pertanian, wisata dan lainnya.
Baca juga: Kawasan Rebana diproyeksikan serap 5 juta lapangan kerja
Yang ujungnya yaitu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Kawasan Segitiga Rebana dan sekitarnya dan bisa menekan jumlah pengangguran.
"Jika Segitiga Rebana ini terealisasikan, maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut," katanya.
Sementara Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan Segitiga Rebana yang saat ini sedang tahap pembangunan dimaksudkan agar bisa meningkatkan ekonomi kawasan tersebut.
"Dan dengan adanya kawasan industri Segitiga Rebana ini bisa meminimalkan pengangguran dan meningkatkan penciptaan lapangan kerja," katanya.
Baca juga: Luhut diminta siapkan skema lembaga investasi pemerintah
BI Cirebon cari peluang pertumbuhan ekonomi kawasan "Segitiga Rebana"
29 Oktober 2019 16:19 WIB
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Cirebon Sudono. (ANTARA/Khaerul Izan)
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Tags: