Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang tengah menjajaki peluang kerja sama berbagai bidang dengan pemerintah Kanada, yang salah satunya difokuskan pada pengembangan infrastruktur dalam kota.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Kedutaan Kanada di Indonesia, yang menyampaikan ketertarikan untuk penjajakan kerja sama dengan Pemerintah Kota Malang.

"Tadi disampaikan, lebih terkait masalah infrastruktur, seperti tol tengah kota, termasuk LRT," kata Sutiaji, di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.

Sutiaji menjelaskan, dengan banyaknya pihak yang membuka peluang kerja sama tersebut, diharapkan bisa mempermudah rencana pembangunan infrastruktur di Kota Malang, yang sinergi dengan rencana pemerintah.


Baca juga: Pemkot Malang berencana bangun LRT untuk atasi kemacetan

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Malang memiliki untuk membangun kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) dalam upaya untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota terbesar kedua di Jawa Timur itu.

"Intinya, yang bisa kami sinergikan, akan kami lakukan. Selain itu, juga ada penjajakan kerja sama lain terkait lingkungan," kata Sutiaji.

Penjajakan kerja sama khususnya pada bidang lingkungan dengan Pemerintah Kanada tersebut, salah satunya mencakup masalah pengelolaan air di Kota Malang. Selain itu juga, ada potensi kerja sama bidang pendidikan.

Namun, lanjutnya, terkait kerja sama pada bidang lingkungan hidup tersebut akan dipelajari oleh pemerintah kota terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan, ada beberapa negara dan organisasi internasional yang menginginkan kerja sama serupa.

Baca juga: Kemenhub tawari Rusia kembangkan jalur KA Surabaya-Malang

"Jerman dan Belanda tertarik untuk pengelolaan sampah, sementara USAID IUWASH untuk air dan sanitasi. Kami harus mempelajari terlebih dahulu, karena banyak yang ingin bekerja sama dengan kita," katanya.

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Malang berencana untuk membangun kereta lintas rel terpadu, yang bisa menghubungkan wilayah Malang Raya. Total pembiayaan pembangunan LRT tersebut diperkirakan mencapai Rp200 miliar per kilometer.

Rencananya, pendanaan pembangunan LRT tersebut akan bersumber dari investor yang berasal dari Kota Malang. Nantinya, LRT tersebut akan berbentuk menyerupai kapsul dengan kapasitas kurang lebih hingga 60 penumpang per kapsul.

Baca juga: Kerajaan Saudi berencana investasi di Kota Malang
Baca juga: Tiongkok dorong perluasan investasi di Kota Malang