Jakarta (ANTARA) - Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana mengatakan peningkatan pendidikan agama dalam keluarga sebagai bentuk upaya kewaspadaan mencegah penularan penyakit HIV dan AIDs.

"Saya menyarankan kepada peserta agar selalu meningkatkan pendidikan agama dimulai dari keluarga," kata Ali usai membuka Workshop Penanggulangan HIV/AIDS di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa.

Penanggulangan HIV/AIDs, kata Ali, harus menjadi suatu gerakan di Jakarta Utara yang berkolaborasi dengan masyarakat, sehingga kesadaran pencegahan penyakit itu dapat semakin meningkat.

Baca juga: Ibu dengan HIV masih bisa tetap menyusui

Kolaborasi itu dapat menekan angka pengidap penyakit HIV/AIDs di Jakarta Utara.

"Saya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mendiskriminasikan orang dengan HIV/AIDs (ODHA)," tegas Ali.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Jakarta Utara Atma Senjaya menerangkan pihaknya sedang berkonsentrasi pada program percepatan dengan beragam kegiatan pencegahan, guna menekan angka penderita HIV/AIDs di Jakarta Utara.

Baca juga: Pemkot Makassar tak anggarkan lagi pendanaan penanggulangan HIV/AIDS

"Kami bekerjasama dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara secara sukarela untuk melakukan berbagai kegiatan sosialisasi maupun tes HIV/AIDS di berbagai lingkungan masyarakat," jelas Atma.

Dia berharap, peran masyarakat maupun pemangku kebijakan dalam menyukseskan program sosial itu dapat meningkat sehingga target 2030 Jakarta Utara bebas HIV/AIDS dapat tercapai.

"Kami berharap semua lapisan masyarakat sadar akan HIV/AIDS. Minimal dengan membuka diri dengan mau melakukan tes HIV/AIDS, baik di lingkungan masyarakat maupun lingkungan kerja," harap Atma.

Baca juga: Tiada kata terlambat bertobat bagi penderita HIV/AIDS

Atma belum merinci berapa banyak hingga saat ini warga Jakarta Utara atau prevalensi penderita HIV/AIDs di kawasan itu.