Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara mengatakan bahwa sektor jasa industri mampu berkontribusi untuk mendongkrak daya saing produk industri di dalam negeri.

“Kalau peran jasa ini kita bisa optimalkan, maka daya saing produk bisa ditingkatkan. Misalnya pemberi jasa bisa memberikan jasa dengan lebih murah, itu kan bisa menurunkan biaya produksi,” kata Ngakan di Jakarta, Selasa.

Ngakan menyampaikan hal itu saat membuka Pameran Jasa Industri yang digelar di Plasa Pameran Kemenperin pada 29-31 Oktober 2019.

Kontribusi jasa industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 4-5 persen, di mana angka ini belum termasuk dengan kontribusi manufaktur pada PDB yang angkanya mencapai 19 persen.

Kemenperin berupaya mengoptimalkan sektor jasa industri dengan memberikan pembinaan hingga bidang jasa industri tersebut dapat meningkatkan daya saingnya, mengingat biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan produk hanya 6,5 persen dari total biaya produksi.

“Kalau dia lebih bersaing berarti dia memberikan jasa kepada produk industri kita juga bisa lebih bersaing. Sehingga produk industri kita juga bisa lebih murah harganya,” tambah Ngakan.

Adapun sektor jasa yang terkait dengan industri antara lain bidang logistik, penelitian dan pengembangan, promosi, hingga sertifikasi profesi industri.

Dalam hal ini, Ngakan menyampaikan bahwa pengembangan sumber daya manusia sektor industri sangatlah penting, salah satunya melalui program vokasi industri yang link and match antara industri dan SMK.

Ngakan berharap, melalui pameran dan seminar tentang jasa industri, terjadi diskusi dan membuka wawasan antara sesama pemangku kepentingan untuk dapat meningkatkan daya saing sektor jasa industri yang juga akan memengaruhi daya saing industri dalam negeri.

Baca juga: INDEF: Indonesia alami deindustrialisasi
Baca juga: Darmin apresiasi sinergi industri jasa keuangan hadapi tantangan