Para peserta aksi simpatik dalam rangka peringatan Hari Stroke Sedunia yang diikuti 220 pegawai Rumah Sakit Mardi Rahayu bersama komunitas peduli stroke Kudus itu juga membawa spanduk bertuliskan peringatan terhadap orang yang pernah menderita stroke berisiko terkena serangan kedua kali.
Selain membentuk rantai manusia, peserta aksi peduli stroke yang juga diikuti Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Pujianto beserta jajaranya juga berjalan sambil tetap membentuk rantai manusia tanpa terputus mengelilingi Alun-alun Kudus.
"Aksi peduli stroke dengan membentuk rantai bersama ini sebagai salah satu upaya mengajak masyarakat untuk peduli dan bersama-sama melawan stroke. Yang membantu pengobatan nanti merupakan orang-orang di sekitarnya di rumah, di lingkungan kerja, sekolah maupun tempat lainnya," kata Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Pujianto di sela-sela aksi simpatik peduli stroke di Alun-alun Kudus.
Baca juga: Stroke mulai menyerang usia muda
Baca juga: Stroke penyebab kematian nomor satu di Indonesia
Sementara pasien strokenya, kata dia, tidak bisa apa-apa sehingga harus ada yang bisa membantu mengantarkannya ke rumah sakit.
Ia mengingatkan kecepatan penanganan stroke memengaruhi bagaimana hasil pengobatannya.
Waktu emas bagi pasien stroke, kata dia, berkisar empat jam sehingga membutuhkan penanganan cepat.
Kementerian Kesehatan juga menggunakan slogan "segera ke rumah sakit" karena pasien stroke tidak ada jalan lain kecuali dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Melalui aksi peduli stroke, Pujianto berharap, masyarakat di Kabupaten Kudus dan sekitarnya semakin sadar untuk mengetahui lebih dini tentang pencegahan dan penanganan stroke.
Baca juga: Direktur RSPON: Cegah stroke dengan kendalikan faktor risiko
Baca juga: Hujan belum turun, Dinkes DKI beberkan cara atasi "Heat Stroke"
Melalui penanganan stroke terintegrasi, kata dia, diberi tiga kepastian bagi pasien, yakni pasti tepat dan menyeluruh, pasti tanpa rujukan, dan pasti tanpa tambah biaya.*
Baca juga: Merasa cuaca sangat panas akhir-akhir ini? Hati-hati "heat stroke"
Baca juga: Kemkes: Penyakit tidak menular jadi penyebab kematian paling banyak