New York (ANTARA) - Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah peningkatan pound Inggris dan euro.

Penguatan pound dan euro dipicu karena investor menyambut berita bahwa 27 negara anggota Uni Eropa (UE) telah sepakat bahwa mereka akan menerima permintaan Inggris untuk perpanjangan Brexit hingga 31 Januari 2020.

Pengumuman itu dibuat setelah pertemuan duta besar dari 27 negara anggota sebelumnya pada Senin (28/10/2019) . Keputusan resmi diharapkan akan diformalkan dalam dua hari ke depan.

Baca juga: Harga emas berakhir di bawah 1.500 dolar tertekan reli ekuitas AS

Dalam periode perpanjangan yang akan datang, Inggris harus menunjuk komisaris Eropa karena tetap menjadi anggota Uni Eropa sampai tanggal penarikan baru, dengan hak dan kewajiban penuh.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,07 persen menjadi 97,7638 pada akhir perdagangan, sebut Xinhua.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1097 dolar AS dari 1,1080 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2855 dolar AS dari 1,2829 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6837 dolar AS dari 0,6820 dolar AS.

Dolar AS dibeli 109,01 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,68 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9948 franc Swiss dari 0,9941 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3054 dolar Kanada dari 1,3061 dolar Kanada.

Baca juga: Rupiah menguat ditengah variasi mata uang regional
Baca juga: Dolar AS menguat di tengah ketidakpastian Brexit