Umanis Galungan, Saat Saling Kunjungi Keluarga
21 Agustus 2008 08:33 WIB
Denpasar (ANTARA News) - Hari Umanis Galungan yang jatuh hari Kamis, sehari setelah Hari Suci Galungan, diwarnai dengan saling menunjungi sesama keluarga (silaturahmi).
Mereka saling berkunjung ke rumah sanak keluarga dan kerabat untuk saling maaf memaafkan, demikian hasil pantauan Antara di sejumlah tempat di kota Denpasar dan sekitarnya di hari ini.
Warga saling berkunjung ke rumah sanak keluarga dan kerabat untuk saling maaf memaafkan. Setelah bersilaturahmi sejak pagi hingga siang hari, mereka biasanya berekreasi mengunjungi obyek-obyek wisata di luar kota Denpasar.
Obyek wisata yang ramai dikunjungi antara lain obyek wisata Bedugul, Tanah Lot, Alas Kedaton di Kabupaten Tabanan maupun obyek wisata Sangeh yang "mengoleksi" ratusan kera.
Sebagian masyarakat kota Denpasar lainnya mengunjungi pantai Sanur, Kuta atau sekedar duduk-duduk di lapangan hijau Puputan Badung jantung kota Denpasar.
Meskipun demikian lalu lintas di kota Denpasar masih tampak lenggang, tidak seperti hari-hari biasa yang selalu diwarnai dengan kemacetan. Pertokoan maupun pasar di sekitar kota Denpasar dan sekitarnya belum melakukan kegiatan secara maksimal.
Sementara itu, perkantoran instansi pemerintah masih tutup, kecuali instansi vital yang memberikan pelayanan umum bersifat mendesak seperti rumah sakit tetap melakukan aktivitas seperti biasa.
Berkaitan Hari Suci Galungan di Bali selama tiga hari berturut-turut, seluruh perkantoran tutup, mulai dari Penampahan Galungan (19/8), Galungan (20/8) dan Umanis Galungan (21/8).
Setelah hari Suci Galungan akan disusul Hari Raya Kuningan sepuluh hari kemudian (30/8) yang bermakna menegakkan kebenaran dan momentum meningkatkan kualitas diri serta memotivasi agar umat manusia selalu hidup dalam ketekunan, ketentraman, kedamaian, tanpa melupakan keselamatan diri maupun lingkungan.
Seluruh aktivitas kehidupan masyarakat dan perekonomian akan kembali normal, seperti biasa mulai Jumat (22/8). (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008
Tags: