Kunjungan Jokowi diharapkan percepat proses pemulihan pengungsi
28 Oktober 2019 20:06 WIB
Dokumentasi - Sejumlah siswa SDN 2 Desa Oma mengikuti proses belajar di tenda pengungsian, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Rabu (9/10/2019). ANTARA FOTO/izaac mulyawan/hp.
Ambon (ANTARA) - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke lokasi pengungsian yang berada di komplek perkuliahan Universitas Darussalam (Unidar) Ambon di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah pada Selasa (29/10) diharapkan mempercepat proses pemulihan bagi pengungsi.
"Kami berharap kedatangan Presiden nanti bisa membantu mempercepat proses pemulihan para pengungsi yang ada," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unidar Ambon Zulfiqar Lestaluhu, di Ambon, Senin.
Baca juga: BPBD sebut dana siap pakai gempa Ambon sudah sesuai peruntukan
Pascagempa tektonik magnitudo 6,5 pada 26 September 2019, ratusan warga mengungsi ke komplek perkuliahan Unidar, sebagian besar dari mereka adalah warga yang bermukim di kawasan pesisir.
Lokasi pengungsian tersebut diketahui akan didatangi oleh Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana dalam kunjungan mereka ke Maluku pada Selasa.
Baca juga: Layanan kesehatan pengungsi gempa Ambon di RSUD diupayakan gratis
Zulfiqar mengatakan pihaknya juga ikut membantu mengawasi para warga yang mengungsi, seperti mengatur posisi tenda-tenda pengungsi dan lainnya agar para pengungsi bisa merasa nyaman meskipun berada di lokasi pengungsian.
Sejauh ini kehadiran pengungsi di kampus tidak mengganggu proses perkulihan dan aktivitas kampus lainnya, karena mereka sangat teratur dan menjaga kebersihan.
Baca juga: Ditlantas Polda Maluku pulihkan trauma pengungsi Waai
"Jumlah pengungsi di sini lebih dari 700-an orang. Walaupun tenda-tenda ada yang tidak teratur, sebagai tuan rumah kami juga ikut melakukan pengawasan terhadap pengungsi supaya mereka bisa nyaman di lokasi pengungsian," ujarnya.
Zulfiqar berharap kunjungan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana bisa membantu mempercepat proses pemulihan pascagempa, sehingga para pengungsi, baik yang sementara mengungsi di Unidar maupun di kawasan lainnya bisa kembali hidup normal.
Ia juga berharap Unidar bisa berkesempatan untuk berdialog dengan presiden mengenai persoalan dualisme kepemimpinan yang terjadi antara Unidar di Tulehu, dan Unidar di kawasan Wara, Kebun Cengkih, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
"Mudah-mudahan besok dalam kunjungannya, ada kesempatan untuk kami bisa berdialog dengan Bapak Presiden mengenai persoalan dualisme kepemimpinan di Darussalam yang sudah berlarut-larut ini," ucap Zulfiqar.
Dalam kunjungannya ke Maluku pada 29 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melaksanakan serangkaian kegiatan, yakni pertemuan terbatas dengan para latupati (pemimpin desa-desa adat) dan tokoh masyarakat kawasan yang terdampak gempa.
Selain itu, Presiden dan Ibu Iriana juga akan meninjau rumah sakit lapangan dr Umarela yang sementara beroperasi di komplek perkuliahan Unidar, dan tenda-tenda pengungsi di sana.
"Kami berharap kedatangan Presiden nanti bisa membantu mempercepat proses pemulihan para pengungsi yang ada," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unidar Ambon Zulfiqar Lestaluhu, di Ambon, Senin.
Baca juga: BPBD sebut dana siap pakai gempa Ambon sudah sesuai peruntukan
Pascagempa tektonik magnitudo 6,5 pada 26 September 2019, ratusan warga mengungsi ke komplek perkuliahan Unidar, sebagian besar dari mereka adalah warga yang bermukim di kawasan pesisir.
Lokasi pengungsian tersebut diketahui akan didatangi oleh Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana dalam kunjungan mereka ke Maluku pada Selasa.
Baca juga: Layanan kesehatan pengungsi gempa Ambon di RSUD diupayakan gratis
Zulfiqar mengatakan pihaknya juga ikut membantu mengawasi para warga yang mengungsi, seperti mengatur posisi tenda-tenda pengungsi dan lainnya agar para pengungsi bisa merasa nyaman meskipun berada di lokasi pengungsian.
Sejauh ini kehadiran pengungsi di kampus tidak mengganggu proses perkulihan dan aktivitas kampus lainnya, karena mereka sangat teratur dan menjaga kebersihan.
Baca juga: Ditlantas Polda Maluku pulihkan trauma pengungsi Waai
"Jumlah pengungsi di sini lebih dari 700-an orang. Walaupun tenda-tenda ada yang tidak teratur, sebagai tuan rumah kami juga ikut melakukan pengawasan terhadap pengungsi supaya mereka bisa nyaman di lokasi pengungsian," ujarnya.
Zulfiqar berharap kunjungan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana bisa membantu mempercepat proses pemulihan pascagempa, sehingga para pengungsi, baik yang sementara mengungsi di Unidar maupun di kawasan lainnya bisa kembali hidup normal.
Ia juga berharap Unidar bisa berkesempatan untuk berdialog dengan presiden mengenai persoalan dualisme kepemimpinan yang terjadi antara Unidar di Tulehu, dan Unidar di kawasan Wara, Kebun Cengkih, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
"Mudah-mudahan besok dalam kunjungannya, ada kesempatan untuk kami bisa berdialog dengan Bapak Presiden mengenai persoalan dualisme kepemimpinan di Darussalam yang sudah berlarut-larut ini," ucap Zulfiqar.
Dalam kunjungannya ke Maluku pada 29 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melaksanakan serangkaian kegiatan, yakni pertemuan terbatas dengan para latupati (pemimpin desa-desa adat) dan tokoh masyarakat kawasan yang terdampak gempa.
Selain itu, Presiden dan Ibu Iriana juga akan meninjau rumah sakit lapangan dr Umarela yang sementara beroperasi di komplek perkuliahan Unidar, dan tenda-tenda pengungsi di sana.
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: