Kanazawa Jepang (ANTARA) - Kerajinan khas Jepang, berupa kotak makanan dengan gambar berlapis emas, menjadi salah satu barang yang dicari para turis saat berkunjung ke Kanazawa.
Salah satu perusahaan yang memproduksinya adalah Hakuichi Kanazawa, yang juga membuat berbagai kerajinan tangan seperti lukisan, piring, kotak hingga patung berlapis emas 23,5 karat.
ANTARA pada Senin, berkesempatan terlibat dalam pembuatan kotak dengan gambar emas atau "Kinpaku Iremono", dipandu oleh tiga instruktur.
Pembuatan diawali dengan memilih kotak berwarna merah atau hitam. Selanjutnya, instruktur memberikan pilihan stiker dengan aneka bentuk yang akan dijadikan hiasan di permukaan kotak, serta lembaran emas untuk ditempel.
Ada banyak bentuk stiker yang tersedia, di antaranya burung, boneka, dan gunung. Stiker kemudian ditempel di permukaan tutup kotak dan kemudian diberi olesan cairan sejenis perekat dan didiamkan hingga kering selama tiga menit.
Selanjutnya, lembaran emas ditempel hingga menutup seluruh permukaan stiker yang telas diolesi perekat. Lembaran emas itu lantas dilapisi cairan perekat dan dikeringkan.
Lalu kertas stiker dilepaskan secara perlahan dan lapisan emas pun tertempel di permukaan kotak.
Karyawan Hakuichi Kanazawa, Murata Manato menyebutkan emas yang digunakan diimpor dari Afrika dan Amerika Selatan.
Ia menjelaskan, emas itu awalnya berbentuk lempengan yang diproses hingga tipis menggunakan mesin konvensional.
Pekerja yang bertugas memproses emas hingga tipis menggunakan mesin tumbuk konvensional selama tujuh hari.
Dalam sehari, mesin itu bekerja 700 kali tumbukan dengan bobot tekanan mencapai satu ton.
Sementara itu, pemandu wisata asal Indonesia yang telah menetapkan 30 tahun di Jepang, Rose Diana menambahkan Hakuichi telah berdiri sejak 40 tahun lalu.
Baca juga: Menengok keindahan taman bersejarah Kenrokuen Kanazawa
Laporan dari Tokyo
Membuat kerajinan kotak berlapis emas khas Jepang
28 Oktober 2019 17:06 WIB
Salah satu kerajinan tangan kotak bergambar lapisan emas atau "Kinpaku Iremono" di Hakuichi, Kanazawa, Jepang, Senin (28/10/2019). ANTARA/Taufik Ridwan
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: