Menteri Kesehatan akan kembalikan fungsi puskesmas ke fitrahnya
28 Oktober 2019 17:00 WIB
Arsip Foto. Petugas Puskesmas Ulee Kareng memeriksa kondisi kesehatan warga berusia lanjut di pos pelayanan terpadu manula Desa Ilie, Banda Aceh, Aceh, Jumat (17/5/2019). Kementerian Kesehatan berencana mengkonsentrasikan pelayanan kesehatan puskesmas ke upaya promotif dan preventif.(ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akan mengembalikan fungsi puskesmas ke fitrahnya, sebagai fasilitas kesehatan dengan konsentrasi pelayanan pada upaya promotif dan preventif yang antara lain mencakup edukasi kesehatan serta pencegahan dan deteksi dini penyakit.
"Ke depan akan mengubah konsentrasi pelayanan di puskesmas bukan hanya kuratif-rehabilitatif, tapi kembali ke fitrahnya menjadi promotif dan preventif," kata Terawan di Jakarta, Senin.
Terawan mengatakan bahwa kalau fungsi puskesmas fokus pada pelayanan kuratif dan rehabilitatif atau pengobatan maka orientasinya adalah pembayaran layanan kesehatan.
Sedangkan kalau konsentrasinya lebih pada upaya promotif dan preventif, ia melanjutkan, maka orientasi puskesmas akan lebih pada keberhasilan program kerja.
Pemerintah ingin puskesmas fokus pada upaya mencegah orang menjadi sakit, bukan hanya melayani orang yang sakit.
Saat ini Kementerian Kesehatan sedang melakukan akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas. Dalam akreditasi tersebut akan ditambahkan indikator mengenai upaya promotif dan preventif puskesmas.
"Acuan akreditasi puskesmas bahwa dia terakreditasi kalau mampu atasi promotif-preventif, otomatis stunting dicegah," kata Menteri Kesehatan.
Selain itu, Menteri Kesehatan juga mengemukakan rencana untuk mengoptimalkan pelaksanaan program-program bidang kesehatan serta mengoordinasikan program kesehatan seperti penurunan angka kekerdilan pada anak dan penurunan angka kematian ibu dan bayi agar tidak tumpang tindih dan lebih efisien.
Baca juga:
Menkes pastikan program kesehatan antarlembaga tidak tumpang tindih
Menkes datangi kantor BKKBN bahas penanggulangan stunting
"Ke depan akan mengubah konsentrasi pelayanan di puskesmas bukan hanya kuratif-rehabilitatif, tapi kembali ke fitrahnya menjadi promotif dan preventif," kata Terawan di Jakarta, Senin.
Terawan mengatakan bahwa kalau fungsi puskesmas fokus pada pelayanan kuratif dan rehabilitatif atau pengobatan maka orientasinya adalah pembayaran layanan kesehatan.
Sedangkan kalau konsentrasinya lebih pada upaya promotif dan preventif, ia melanjutkan, maka orientasi puskesmas akan lebih pada keberhasilan program kerja.
Pemerintah ingin puskesmas fokus pada upaya mencegah orang menjadi sakit, bukan hanya melayani orang yang sakit.
Saat ini Kementerian Kesehatan sedang melakukan akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas. Dalam akreditasi tersebut akan ditambahkan indikator mengenai upaya promotif dan preventif puskesmas.
"Acuan akreditasi puskesmas bahwa dia terakreditasi kalau mampu atasi promotif-preventif, otomatis stunting dicegah," kata Menteri Kesehatan.
Selain itu, Menteri Kesehatan juga mengemukakan rencana untuk mengoptimalkan pelaksanaan program-program bidang kesehatan serta mengoordinasikan program kesehatan seperti penurunan angka kekerdilan pada anak dan penurunan angka kematian ibu dan bayi agar tidak tumpang tindih dan lebih efisien.
Baca juga:
Menkes pastikan program kesehatan antarlembaga tidak tumpang tindih
Menkes datangi kantor BKKBN bahas penanggulangan stunting
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: