Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin sore ditutup menguat ditengah variasi mata uang regional Asia.
Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.028 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.038 per dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan pasar mencermati upaya pemerintah melalui menteri keuangan yang akan melakukan reformasi total terutama di perpajakan dan perizinan guna menambah pendapatan negara dan akan kembali melakukan strategi bauran guna untuk menambah daya gedor perekonomian sehingga konsumsi masyarakat kembali normal.
Baca juga: Rupiah awal pekan menguat jelang pengumuman The Fed
"Disamping itu, Presiden Jokowi juga sudah menginstruksikan para menterinya untuk kembali melakukan reformasi birokrasi sehingga modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri, sehingga rupiah kembali positif sesuai dengan keinginan pasar," ujar Ibrahim.
Dari eksternal, fokus pasar akan bergeser ke pertemuan The Fed pada 30 Oktober dan pertemuan Bank of Japan (BoJ) pada 31 Oktober.
Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 20 poin
The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini, sedangkan BoJ condong ke arah menahan suku bunga acuannya.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp14.025 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.018 per dolar AS hingga Rp14.028 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.023 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.064 per dolar AS.
Rupiah menguat ditengah variasi mata uang regional
28 Oktober 2019 16:57 WIB
Penyortiran rupiah Indonesia dan dolar AS di depan grafik pertukaran mata uang pada layar komputer. (Antaranews)
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: