Jakarta (ANTARA) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melanjutkan pembangunan jaringan telekomunikasi dan data di daerah-daerah terpencil di ke Nusa Tenggara Timur melalui skema USO atau Universal Service Obligation.

"Pembangunan jaringan yang berfokus di area-area terpencil ini sebagai dukungan perusahaan kepada pemerintah dalam pemerataan dan penyediaan layanan telekomunikasi di daerah yang selama ini belum terjangkau layanan telekomunikasi dan data," kata Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Pembangunan jaringan USO oleh XL Axiata tahun ini mencakup 289 titik di berbagai provinsi yang sebagian besar masuk Kawasan Timur Indonesia (KTI), termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Kominfo - XL Axiata resmikan jaringan BTS di daerah tertinggal

Guna menandai pembangunan jaringan USO di NTT dan KTI lainnya, manajemen perusahaan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan salah satu BTS USO di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT, pada Senin (28/10).

Perusahaan memiliki semangat yang sejalan dengan visi pemerintah dalam menyediakan jaringan telekomunikasi dan data internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil agar dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain dan memajukan wilayahnya.

Yessie menambahkan, semua titik BTS USO yang dibangun perusahaan tahun ini berada di 51 kabupaten, sebagian besar di antaranya ada di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia, termasuk Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.

"Pembangunan jaringan USO di titik-titik tersebut telah mulai dilaksanakan sejak Oktober 2019 dan akan tuntas sebelum akhir tahun ini. Perusahaan merupakan operator telekomunikasi pertama yang on air jaringan USO di 2019 dan seluruh 289 BTS USO yang dibangun merupakan BTS 4G," katanya.

Baca juga: XL Axiata luncurkan paket inovasi penuhi pelanggan pascabayar

Menurut dia, area luar Jawa memiliki potensi perluasan jaringan terutama karena penggunaan data internet yang sangat tinggi.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500 persen dari 29 juta menjadi 171 juta, di mana 44 persen penggunanya berada di luar Jawa dan akan terus bertambah.

Sebelumnya pada 2017 dan 2018, perusahaan telah mulai membangun jaringan USO di sejumlah daerah, antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Sambutan masyarakat di semua area titik BTS berada sangat positif. Data trafik yang tercatat di setiap BTS juga menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan sejak pertama kali beroperasi hingga saat ini, yaitu rata-rata antara 11 persen-15 persen.

Baca juga: Masyarakat daerah 3T di Ende akhirnya nikmati jaringan telekomunikasi
Baca juga: BAKTI Kominfo sasar 5.000 desa nikmati layanan telekomunikasi pada 2020