Biak (ANTARA) - Penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kabupaten Biak Numfor, Papua, sudah menjadi alat komunikasi keseharian bagi anak-anak hingga orang tua sampai di pelosok kampung-kampung, kepulauan dan daerah terpencil.

"Bahasa Indonesia sebagai salah satu isi Sumpah Pemudasudah sangat menyatu dengan kehidupan masyarakat di berbagai kampung," ungkap Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Biak, Kristian Mansnandifu di Biak, Senin.

Baca juga: Upacara sumpah pemuda, Anies tekankan kebijakan berkeadilan di Jakarta

Ia mengakui, sebagian besar generasi muda di Papua telah berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia dalam lingkungan kerja, sekolah, rumah tangga hingga pergaulan keseharian rumah tangga.

Kristian mengatakan, Bangsa Indonesia dengan beragam latar belakang, suku, adat, budaya dan keyakinan juga selalu menjadikan Bahasa Indonesia dalam percakapan keseharian.

Baca juga: Kantor Bahasa Jambi ajak milenial terdepan kawal Bahasa Indonesia

"Pesan sumpah pemuda satu Tanah Air Indonesia, satu bangsa Indonesia dan satu Bahasa Indonesia tetap hidup dalam sanubari pemuda Indonesia khususnya di Kabupaten Biak Numfor," ujarnya.

Kristian mengharapkan, dinas terkait di pemerintah daerah terus menggaungkan semangat pesan Sumpah Pemuda untuk menjadi perekat semangat nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Peneliti muda Kabupaten OKI raih medali kompetisi di Rusia

"Bahasa Indonesia juga sebagai bahasa pemersatu rakyat dan masyarakat di Tanah Papua dan Papua Barat," katanya.

Sebelumnya, Bupati Biak Herr Ario Naap mengakui, Bahasa Indonesia sebagai bahasa wajib setiap kegiatan pemerintahan di jajaran Pemkab Biak Numfor.

Bupati Herry Naap mengatakan, ke depan untuk memperkuat kejayaan Bahasa Indonesia pihak Pemkab telah memprogramkan bahasa daerah Biak akan dijadikan pelajaran kurikulum muatan lokal di lembaga pendidikan dasar setempat.

"Saya ingin masyarakat Biak Numfor tidak saja menggunakan Bahasa Indonesia dalam keseharian juga harus membiasakan percakapan Bahasa Biak di rumah tangga dan keluarga, ya tujuan supaya bahasa ibu tidak hilang karena kemajuan era digital revolusi industri 4.0," katanya.

Pesan sumpah pemuda, lanjutnya, dimaknai cikal bakal persatuan pemuda Indonesia untuk melakukan perlawanan hingga 1945 Indonesia merdeka.

"Dalam hal peristiwa sumpah pemuda mari dimaknai untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Tanpa adanya persatuan bangsa tidak akan bisa meraih cita-cita Nasional mewujudkan sumber daya manusia unggul Indonesia maju," demikian Bupati Herry Naap.

Pada peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91, Senin, 28 Oktober 2019 dilaksanakan upacara bendera diikuti 500 perwakilan TNI-Polri, ASN, organisasi pemuda, Basarnas, Satpol PP, pelajar SD, SMP dan SMA/SMK serta mahasiswa dengan Irup Bupati Biak Herry Ario Naap.