Menkes datangi kantor BKKBN bahas penanggulangan stunting
28 Oktober 2019 12:12 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto didampingi Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat mengunjungi kantor BKKBN Jakarta, Senin (28/10/2019) (ANTARA/Aditya Ramadhan)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendatangi kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menemui Kepala BKKBN Hasto Wardoyo beserta jajarannya guna membahas penanggulangan masalah stunting atau kekerdilan pada anak yang masih dihadapi bangsa Indonesia.
Menkes Terawan di kantor BKKBN Jakarta, Senin, mengatakan dirinya mendatangi kantor BKKBN untuk menyambung silaturahmi dalam memperkuat sinergitas kerja bersama antara BKKBN dan Kementerian Kesehatan yang bersinggungan dengan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Baca juga: Menkes akan lanjutkan program penurunan stunting Nila Moeloek
Kerja bersama antara Kemenkes dan BKKBN yang diharapkan bisa diperkuat antara lain dalam upaya penurunan angka stunting, serta penurunan kasus angka kematian bayi dan kematian ibu.
"Kita bekerja secara harmonis, sekat-sekat dihilangkan hingga penanganan stunting jadi prioritas, angka kematian bayi, angka kematian ibu bisa kita turunkan drastis otomatis dengan meningkatkan kesejahteraan mereka (masyarakat) baik jasmani dan pendidikan," kata Menkes Terawan.
Kesejahteraan pendidikan yang dimaksud oleh Menkes adalah pemahaman dan edukasi masyarakat terkait kesehatan. Terawan menekankan pentingnya memberikan pendidikan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan kekerdilan pada anak.
Baca juga: Menkes minta jajaran kesehatan tingkatkan kerjasama tim
Harapannya dengan kesejahteraan masyarakat yang meningkat dengan memiliki uang lebih bisa dilanjutkan dengan memberikan asupan gizi yang seimbang dan sehat kepada anggota keluarganya.
Peran peningkatan pemahaman dan edukasi mengenai kesehatan tersebut diharapkan dapat dilakukan oleh BKKBN yang memiliki 15 ribu orang penyuluh keluarga berencana di seluruh Indonesia.
Sebelumnya pada Jumat (25/10) Menkes Terawan mengunjungi kantor BPJS Kesehatan untuk membahas persoalan defisit program JKN bersama jajaran direksi BPJS Kesehatan.
Baca juga: Wabup : Dana desa bisa dimanfaatkan untuk penanggulangan stunting
Baca juga: Menkes Terawan pertama kunjungan RS ke Ainun Habibie di Gorontalo
Menkes Terawan di kantor BKKBN Jakarta, Senin, mengatakan dirinya mendatangi kantor BKKBN untuk menyambung silaturahmi dalam memperkuat sinergitas kerja bersama antara BKKBN dan Kementerian Kesehatan yang bersinggungan dengan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Baca juga: Menkes akan lanjutkan program penurunan stunting Nila Moeloek
Kerja bersama antara Kemenkes dan BKKBN yang diharapkan bisa diperkuat antara lain dalam upaya penurunan angka stunting, serta penurunan kasus angka kematian bayi dan kematian ibu.
"Kita bekerja secara harmonis, sekat-sekat dihilangkan hingga penanganan stunting jadi prioritas, angka kematian bayi, angka kematian ibu bisa kita turunkan drastis otomatis dengan meningkatkan kesejahteraan mereka (masyarakat) baik jasmani dan pendidikan," kata Menkes Terawan.
Kesejahteraan pendidikan yang dimaksud oleh Menkes adalah pemahaman dan edukasi masyarakat terkait kesehatan. Terawan menekankan pentingnya memberikan pendidikan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan kekerdilan pada anak.
Baca juga: Menkes minta jajaran kesehatan tingkatkan kerjasama tim
Harapannya dengan kesejahteraan masyarakat yang meningkat dengan memiliki uang lebih bisa dilanjutkan dengan memberikan asupan gizi yang seimbang dan sehat kepada anggota keluarganya.
Peran peningkatan pemahaman dan edukasi mengenai kesehatan tersebut diharapkan dapat dilakukan oleh BKKBN yang memiliki 15 ribu orang penyuluh keluarga berencana di seluruh Indonesia.
Sebelumnya pada Jumat (25/10) Menkes Terawan mengunjungi kantor BPJS Kesehatan untuk membahas persoalan defisit program JKN bersama jajaran direksi BPJS Kesehatan.
Baca juga: Wabup : Dana desa bisa dimanfaatkan untuk penanggulangan stunting
Baca juga: Menkes Terawan pertama kunjungan RS ke Ainun Habibie di Gorontalo
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: